Header Ads

Sombong sedikit, tidak masalah! (Daripada rendah diri)

(Gaya tulisan seperti ini sebenarnya gaya yang paling kubenci dan membosankan. Tapi aku coba mengikuti tulisan-tulisan yang sedang ngetop dan digemari orang banyak. Dan hasil tulisanku ini: HUWEKKK buang laut saja! Ayo menulis yang lebih asoy ...)

 

Jika kuboleh bersombong sedikit, ternyata kuliah di teknik sipil membuatku kaya. Bukan kaya secara materi, itu sudah mulai kulupakan. Tapi kaya imajinasi. Di saat keinginanku sekarang untuk menjadi penulis berkarakter, ilmu teknik sipil memberi dasar kuat dalam menuturkan suatu cerita. Tak percuma Tuhan memberiku kesempatan untuk bertarung selama enam tahun di fakultas teknik.

            Aku sekarang mulai menapaki karir menjadi penulis profesional. Memang belum satu karya pun yang dipublikasikan, tapi obsesiku langsung kutancapkan sebagai calon penulis dunia. Pasti orang jurusan bahasa serta merta menertawakan impianku, tapi itu mesti kulakukan agar semangatku menyala-nyala. Menjadi penulis dalam negeri sudah kutanggalkan dan kulempar jauh ke laut. Tak peduli kapan tulisanku terbit, masa bodoh. Yang terpenting, aku terus belajar mengolah kata-kataku. Dan ini terbantu dengan dasar ilmuku: Teknik Sipil. Rahasia selalu terkuak di saat kita pasrah menemui Tuhan. Katakanlah seperti itu. Aku bersyukur kepada Tuhan pada detik ini.

            Ilmu tata bahasa tak ada bedanya dengan ilmu keteknikan. Aku merasa ada persamaan di antaranya. Semasa kuliah aku belajar konstruksi bangunan, dan penulisan kreatif juga dituntut memiliki konstruksi bahasa yang kuat pula. Membangun cerita tak ubahnya membangun rumah. Bahan, ketrampilan sang pengolah, rasa, dan semua yang melatari prosesnya menjadi satu kesatuaan yang tak terpisahkan.

            Jika di kuliah dulu, anak sastra dan teknik sering berantem. Bisa dikatakan kita semua BODOH! Ilmu satu dengan lain saling mendukung dan tak bisa saling melecehkan. Itu pelajaran yang bisa kupetik. Ya, Tuhan, terima kasih kau menunjukkan jalan lain dalam hidupku. Aku terus mencari profesi apa yang cocok buatku. Aku akan terus berjuang. Hidup Emak!

 

 

Tidak ada komentar