Header Ads

Seri Instansi Terkorup Rindunesia: Departemen Mata Duitan

Menteri ekonomi bingung menilai pasar. Kepalanya berputar tiga ratus enam puluh derajat. Dan berbalik arah kembali. Merasakan sulitnya mengatur perekonomian negeri. Seumur hidup, inilah tantangan yang paling berat. Tak bisa dianggap remeh, sekali ragu maka maut menjemput. Kedudukannya raib ditanggalkan oleh orang-orang yang tidak menyukainya. Orang di luar pemerintahan.

            Dia dikhianati oleh temannya sendiri. Ternyata orang yang selama ini menjadi kepercayaannya, di belakang punggung menusuk. Data-data ekonomi bulanan, semester,dan tahunan tak lain dan tak bukan cuma bualan belaka. Penasihat ekonomi licik yang berani main belakang. Memang benar, pendidikan tinggi tak selamanya membawa sebuah kebijaksanaan. Kebijakan yang diambil sudah terlanjur ditawarkan masyarakat. Terlalu percaya, akibatnya berantakan. Apa yang harus diceritakan kepada sang Presiden. Selama ini yang disuguhkan mendapat pujian dari kepala negara. Bagaimana jika beliau mengetahui keadaan ini. Pasti terkena palu godam kepala sang menteri.

            Harga minyak melambung, kemarin Presiden melakukan rapat mendadak. Sang menteri telah menjelaskan bahwa bukan departemen yang dia pimpin tidak melakukan secuil kesalahan pun. Dia memberi sebuah alibi bahwa pemain-pemain saham luar negeri yang mengobrak-abrik harga minyak dunia. Rindunesia terkena dampak akibat spekulasi yang dipimpin pialang saham jahat. Sang Presiden menerima alasan pembantunya itu.

            Beras mahal dan banyak terjadi pengoplosan. Kembali pemimpin bangsa mengakui bahwa tak ada masalah yang perlu dibesar-besarkan. Tahun 2008 dan dua tahun ke depan stok pangan nasional masih aman. Tak perlu diungkit-ungkit, semua sudah sesuai dengan prosedur. Jikalau ada sebagian kecil masyarakat memakan nasi bekas, mungkin diakibatkan proses pencapaian area untuk program pangan murah belum sampai. Karena masyarakat terlahir dengan gen kesabaran tingkat tinggi, keadaan bisa dikendalikan dengan baik. Militer berkuasa, segala rencana pasti terlaksana sesuai perintah sang komandan.

            Menteri ekonomi dibuat gerah. Muncul berita miring di televisi, salah satu stafnya terkena kasus pelecehan seksual terhadap gadis kecil. Tak pialang saham sialan, media nasional juga ikut campur di urusan departemen orang. Dia terpaksa melakukan konferensi pers untuk menjelaskan kepada masyarakat bahwa departemennya bebas praktik memalukan itu. Media diam, tanpa diberikan uang pangkal. Nama bersih staf dan pembesar departemen berhasil dipertahankan.

            Pembangunan pasar raksasa. Menteri ekonomi meresmikannya dengan senyum yang mengembang dan sangat puas dengan prestasi membanggakan ini. Pita warna-warni menandai kebangkitan ekonomi bangsa dan balon-balon yang salah satunya berisi hadiah melambung ke angkasa biru. Tepuk tangan membahana dan meninggikan semangat sang menteri dan para pembantunya. Capaian besar telah didapat. Sebentar lagi data-data keberhasilan ini akan diketik dan segera dikirim ke istana kepresidenan. Tinggal menunggu bonus dadakan yang segera turun dan tiap pembantu mengecek melalui SMS Banking.

            Kami ucapkan selamat atas prestasi-prestasi membanggakan. Buat Menteri Ekonomi Rindunesia. Semoga tetap jaya di udara.

Tidak ada komentar