Pesan Buat Malaikat Teruntuk Tuhan
Malaikatku, datanglah kau membawa pesan Tuhan. Secarik kertas yang bertuliskan kalimat indah penyapa hati. Batin yang terdesak oleh sebuah keinginan untuk mencinta tengah mengharap cemas dengan pertaruhan waktu yang memanjang. Hingga aku renta karena tenggelam oleh ketidakpastian. Malaikatku, pastikan kau menemuiku dengan membawa pesan itu.
Malaikatku, apakah kau lelah dengan segala kewajibanmu kepada Tuhan. Mencatat semua kelakuanku dan memberikan laporan tanpa kau ubah sedikitpun. Sungguh baik hatimu wahai malaikatku. Kau memang makhluk yang layak ditiru karena kesopananmu.
Jika kau berkenan, sampaikan permohonan maafku kepada Tuhan. Aku merasa telah hina karena perbuatanku. Hingga aku dihukum menjadi insan yang haus oleh cinta. Dan sesapan itu belum juga sampai di hadapanku. Tolonglah diriku ya, malaikatku. Aku benar-benar menyesal dan berjanji tak akan mengulangi semua kebinalanku. Asal kau berjanji membujuk Tuhan untuk mengirimiku sesosok perempuan yang menawarkan keindahan. Aku ingin.
Malaikat, semoga kau tak mempan dilobi oleh Pujangga Bermulut Besar yang hobi meracau itu.
BalasHapusGapapa deh ....
BalasHapusYang pasti sih permintaanku tulus ko.
Hik hik
Amin deh.
BalasHapusDia nyalon ga ya pada pemilihan pesinden besok?
BalasHapusMbok ya kamu nyalon, biar ada wajah muda.
Perasan tahu dan perasan jeruk, tua semua ...
Pemilihan pesinden ga ada hubungan sama tampang, tauuuuuuu........
BalasHapusEh, atau jangan-jangan ada? Kalo gitu, yang cocok jadi pesinden tentunya Dewi Peach.
pesinden kita kan dah ada yang seperti Dewi mu itu ...
BalasHapusNangis ntarr pas pidato ....
Siapa sih? Penasaran, sumpah.
BalasHapusMegamendung to yaaaaaaaaa
BalasHapuskamu kan jurkam dia?
ga liat dia mewek?
Ih amit-amit jadi jurkam dia. Mendingan jadi jurkam Partai Djagoeng Ndjengat ajah..... Dapet ransum bubur jagung.
BalasHapuscoba ntar kalau dia jadi pesinden lagi. Pasti kamu memohon dan bersimpuh, minta jatah kursi.
BalasHapusKursi listrik buat matiin orang tuh lo
BalasHapusLha, kupikir kau Teknik Industri, bukan Teknik Elektro.
Aku insinyur teknik sipil. Ha6
BalasHapusHoooo kau Sipil ya.... Terkadang, lagakmu macam militer, tau.... Ah, itu tentulah apa yang kau sebut "sinergis", bukan?
BalasHapusApapun latar pendidikan, profesi penulis terbuka untuk umum. Tanpa calo, cuma dipungut biaya parkir.
BalasHapusTerima kasih kepada pak Bambang, Nur, Kabul, Suprapto, Suryo, Bu Malkhamah, dll. Aku bangga jdi mahasiswa mereka. Dan ingin aku banggain mereka lewat jalur sastra. Amin.
Jadi kaya kenduri sunat deh
BalasHapusMana nasi berkahnya? Laper jeeee.... Kau pikir komat-kamit wiridan ga menyita enerji, apa?
Bongkar rahasia lagi. Ni ngelanggar kode etik wartawan ne. Tak laporin ke Prof Ichlasul Amal.
BalasHapusBuset, mantan rektorku naek daun sekarang. Dia buka lowongan tukang kebun ga ya buat almamaterny
BalasHapusAh??? Kau pasti akan merekomendasikan aku sebagai tukang kebun di almamatermu!!! Jahat! Kau pikir aku ini sarjana kelas coro, apa???
.... Ngomong-ngomong, fakultas manakah yang banyak cewe binalnya, Ndhy? Bisalah kupertimbangkan tawaranmu.
Ga ada. Karena kuliah sekarang mahal, mahasiswa pada belajar keras.
BalasHapusYang binal tu yang tawuran. Dasar mahasiswa sarap! Idealisme comberan. Aku rela kasih fesesku buat mereka makan.
Astaghfirullah aku khilaf
BalasHapusAstaghfirullah buyarlah impian saruku.
Oke diterima. Cihuy
BalasHapus
BalasHapusSiapa yang mengurusku kelak?
Tuan Putri khayalan dari Jogja. Ok
BalasHapus
BalasHapusI luv cewe Jogja. Ok.
Iyoo. Ngko tak sampekke
BalasHapus
BalasHapusHihihi.
Ga sabar.
Motivasi kamu tuh apa sih Fa??? Ngeres.
Motifasi tiada henti
BalasHapus
BalasHapusItu jargon iklan apa sih?
Ada deh. Takut rekening ada uang sulap
BalasHapus