Menyambut Hari Kemerdekaan USA: Juli Terindah
Inilah Juli. Matahari masih terus bersinar, berseling hujan yang tak terduga. Burung-burung tak berkicau layaknya harmoni semestinya. Awan pun kadang berlaku aneh, kadang hitam tapi di lain waktu putih. Bumi tergoncang dengan alam yang tak bersahabat. Juli terparah dalam pemikiran angin. Angin tersenyum getir karena terlalu berat beban yang disandangnya. Debu, sulfur padat, karbon hitam, dan berbagi butiran penyesak paru-paru penghuni dunia. Manusia mengeluh oleh kepenatan ini. Mereka mengerang dengan volume suara yang tak terukur. Bumi, seisinya, membalut Juli dalam kenangan tak bersahabat.
Ingin cepat berganti Agustus. Barangkali ada secercah harapan bagi bumi. Agar manusia tak semakin tenggelam dalam dosa-dosa yang mereka perbuat. Menyulut kemarahan semesta alam yang ringkih dalam daya.
Post a Comment