Header Ads

Drama Gelandangan Mencari Cinta di Emperan Toko Cina

Tempias air hujan mengenai tubuhku. Hujan yang sangat tak bersahabat dengan tubuh rentanku. Emperan toko Cina berlantai dingin ini menjadi saksi bisu penderitaanku. Gemuruh meledak di ujung langit diiringi kilatan petir yang membekukan hatiku. Aku insan lemah yang menggelandang mengikuti kemana pun kakiku melangkah.

            Bukan aku malas berusaha, tidak pula menyalahkan orang-orang sekitar, tapi takdir menentukan aku harus begini. Berbagai usaha telah kulakukan, kukerahkan seluruh kemampuanku, namun tetap saja mengalami jalan buntu. Masalahku terus saja mengalir ke seluruh tubuhku. Darah merahku telah menjadi hitam karena putus asa.

            Keluarga aku tak punya. Aku sebatang kara. Baju yang kukenakan sudah tak kurasakan lagi apakah berguna bagi kulit dan tubuhku. Kondisiku benar-benar buruk dan tak layak lagi dikatakan sebagai manusia.

            Malam basah ini semakin membuatku merana. Tenggelam dalam bisu menahan perihnya perut karena tak makan beberapa hari. Aku melingkarkan tubuh agar panas menjalar dan perutku tidak semakin berteriak.

            Aku tenggelam dalam diam. Tertidur. Bermimpi pedagang Cina yang emperan tokonya kutiduri memberiku makan.

           

Tidak ada komentar