Matahari Tersipu Malu
Kubangunkan tubuhku, kuputar-putarkan agar kuyakin aku masih berada di dunia nyata. Namun, suasana pagi ini terasa lain. Ada yang berbeda dibandingkan hari biasa. Kujauhi ranjang tidurku dan kudekati jendela. Kusibakkan tirai dan kudapati luar rumah sunyi. Gelap, tanpa manusia, dan suara burung-burung pun tak terdengar. Aku merasa sedih dan hanyut dalam perasaan duka. Kubuka jendela, angin pun tak menyapaku. Aku makin tenggelam dalam suasana beku ini. Aku ingin berteriak, tapi lidahku kelu. Tak mampu mengucapkan sebutir suara pun. Hanya desah berwujud uap dari mulut.
Aku tak tahu, apa yang harus kulakukan. Dan aku pun kembali ke ranjang. Menghempaskan tubuh. Membiarkan pikiranku melayang entah ke mana. Jendela masih terbuka. Aku menanti sampai kapan keriuhan kembali terdengar. Kubiarkan diriku larut kembali ke dalam mimpi. Kuteruskan khayalanku.
Post a Comment