Header Ads

Cimol, Sebuah Alternatif Budaya Baru

    "Ya, yang asli Korea ... sepuluh ribu dua biji, lima ribuan!" teriak si Uda.
    Lalu aku beli tiga biji. Lumayan, merasakan produk negeri lain. Ya, bagaimana lagi? Produk Rindunesia sudah tak terjangkau lagi olehku. Sekalian aku melambungkan imajiku, bermimpi menjadi warga negara di negeri asing, mencoba menghayati budaya orang dari baju mereka. Baju bekas tak apalah .... Yang penting, kalau aku ditanya, "Baju kamu keren sekali. Beli di mana?" Aku pun dengan tangkas berujar, "Dari negeri samurai dong ..."
   Semua masalah teratasi. Dan, gengsiku naik. Menjulang tinggi!
   Aku tak mau kalah dengan anak-anak muda sekarang dong. Aku tak mau selamanya menjadi paling buntut dalam hal mode. Amit-amit sekali.
   Aku harus bergaya, walaupun dengan baju bekas bule.

Tidak ada komentar