Header Ads

Keperawanan Selalu Dipertanyakan, Bagaimana dengan Keperjakaan?

    "Tidak ... Ternyata wajahmu tak sekeren namamu!" Aku berteriak juga membatin, campur aduk hingga menjadi baluran penyesalan tiada tara.
   "Tenang Dik, saya tidak menggigit!"
   "Bagaimana aku tidak heran, berani-beraninya Anda memakai nama samaran si Gadis Perawan!" omelku.
   "Apa salah saya memakai nama itu, Dik?"
   "Bukan begitu, tapi seharusnya nama itu sesuai dengan karakter kita!" ucapku agak menekan.
   "Jadi kau anggap aku tidak perawan?!" kata saya menjadi aku. Ini menandakan sebentar lagi dia menggigitku.
   "Aku cuma meratapi kejelekan dirimu! Aku berharap bertemu dengan gadis cantik, tapi sekarang aku berjumpa dengan monster mengerikan."
   "Makanya jangan berharap berlebihan. Keinginan tidak berbanding lurus dengan kenyataan. Ingat pelajaran fisika momentum, Dik."
   "Maaf, aku kecewa. Tapi karena terlanjur ke sini, mari kita berusaha mengenali satu sama lain."
   "Jangan melihat orang dari embel-embelnya, melainkan dari keinginannya untuk maju!"
   Aku kembali tersentak.

2 komentar: