Header Ads

Balada Janda dan Ibu Muda

    Hari minggu cerah. Matahari tersenyum. Mengirimkan pesan, "Selamat pagi, Penduduk bumi!".
Dua kelompok ibu-ibu sedang beradu ketrampilan. Grup satu dengan baju warna ungu, warna janda. Dan yang lain memakai warna merah jambu, warna ibu muda penuh pesona.
Wajah si barisan ungu terlihat memucat. Mereka merasa frustasi karena kelompok merah jambu berparas cantik, kulit kencang, tanpa noda sedikitpun.

Sebaliknya, si pasukan merah jambu merasa was-was. Cemas apabila suami mereka dirampas oleh pasukan janda.

Mata melirik.
Pandangan meremehkan.
Dan semua menjadi taburan pagi yang seharusnya ria menjadi suram.

"Berdamailah, Kawan." ujar paman Mentari.

Beradulah mereka bergerak jalan.

Prit ... peluit sang mentari memekik.

Barisan ungu: "1, 2, 3, kita rampas sama-sama."

Barisan merah muda:"Bertahan, bertahan, maju ... maju!"

Sampailah mereka di garis finis bersama-sama. Akhirnya lemas sudah. Lelah untuk bergunjing dan tak tega saling mengkhianati.

Maka berdamailah
Sang janda menerima kenyataan
dan si ibu muda memandang dunia dengan jernih.
Sejernih air cinambo.


Tidak ada komentar