"Cinta" Segitigaku bersama Dua Pembantu

    Aneh, nggak, membaca judul di atas?
"Biasa saja, mah!" jawab pembaca berkumis lebat.
"Ada apa, sih, Mas?" tanya pembaca perempuan ingin tahu lebih.
"Ah, itu kan cuma akal-akalan si Dhany" salah satunya menggerutu.

   Beneran, aku tak bohong!
Namanya: Bu Mul (nama sesungguhnya) dan Mbak Lastri (ini juga asli, bukan Delima lagi, ya!)
   Posturnya sama, di atas rata-rata. Dulu, kamarnya di sebelah kamarku, yang hanya dibatasi selembar tripleks, itu pun bolong-bolong. Mereka satu kamar dengan alasan sempitnya ruangan yang dihuni hampir 35 orang. Memori kau membuka luka lama, yang tak ingin kulupa ...
   Pernah mereka berujar, kalau dulu mereka sebal banget sama aku waktu pertama kali berkolaborasi. Permintaan masakan yang aneh-aneh, suka mencuri tomat di dapur untuk dijus, memanaskan air tanpa seizin mereka, dan entah perilaku aneh apalagi yang kuperbuat ...
   Entah apa yang membuat di akhir perjalananku bersama Tika, menjadikan kami akrab. Apa karena kasihan kepadaku karena; aku tak punya motor seperti teman-teman lainnya, HP-ku dulu paling butut, suka nebeng pulang ke mes, atau lainnya? Tak jelas ...
   Seperti tanggapan teman yang mengatakan "aku orang teknik tapi bukan ..." nyata terjadi padaku. Aku memang bukan tipe orang yang dengan sukarela membiarkan orang menderita. Kalau ada sesuatu yang bisa diberikan, kenapa tidak. Bukan sombong, cuma menurut mereka, tak biasanya orang dari lulusan teknik memiliki perilaku ganjil seperti ini. Cuek, tak sosial, mau menang sendiri, adalah kesan buruk para insinyur. Jujur, dari pandanganku: IYA!
   Bahkan, kenalanku juga pernah bilang, kalau orang teknik, ya, kayak begitu. Tapi tidak semuanya.
   Kembali ke Bu Mul dan Mbak Lastri,
   Terutama Mbak Lastri, waduhhh ... malah menjadikanku seperti raja di mes hingga membuat orang lain cemburu setengah mati. Sampai aku digosipkan macam-macam. Aku, sih, cuek saja. Raja yang digosipkan ...
   Bu Mul juga perhatian, kok!
   Ada cinta di antara kami bertiga. Apa itu?