Header Ads

Kreatif Bukan Hanya Membuat Gedung

    Tak jelas memang siapa diriku. Aku lulusan fakultas teknik dari universitas--yang dulunya universitas orang desa-- namun sekarang menjadi sekolah paling mahal se-Indonesia. Teknik sipil tepatnya. Sebuah disiplin ilmu yang mencoba menerima amanah untuk membangun berbagai bangunan kesipilan.
    Dulu, aku menduga teknik sipil penuh dengan bahasan matematis yang memang menjadi ladangku bermain-main, berimajinasi, dan menjadi detektif untuk memecahkan kasus. Ternyata, dugaanku meleset 360 derajat hingga kembali lagi ke kepalaku--dan memukulku keras. Thuing ... Ada bintang berlari kian kemari di atasku.
   Berjalan beberapa bulan, ditambah pelajaranku menjadi anak kos yang cukup berat, aku tertatih-tatih mengenali ilmu ini. Karena, aku tak begitu bisa menggambar. Untung saja, aku tak kecemplung di jurusan arsitektur. Bisa mati rasa aku ...
   Lamaaa ... aku beradaptasi dan baru kutemukan seni menjadi orang sipil di akhir perkuliahan. Dan, kesan menyenangkan itu kembali luntur dengan kata "kerja". Ada susah dan senangnya. Aku menjadi Kontraktoris. Tepat tidak kata ini?
   Awalnya, semangat karena uang. Satu tahun, satu tahun setengah, dua tahun ... Waduh! Aku menjadi orang yang tak punya jiwa sosial, kreativitasku terkungkung, dan keputusasaan karena pembunuhan karakter. Aku bukannya mau mengadu domba, tapi ini mutlak pendapat pribadiku. Aku memutuskan ke luar karena prinsip yang sudah tidak bisa ditawar-tawar kembali.
   Aku pandang kembali dunia dengan pikiran terbuka. Dan, aku mulai menemukan dunia baru. Dunia tulis-menulis. Jujur, sebagai orang baru, aku merasa dihargai karena teman-teman juga memaklumi pelajaranku yang perdana. Mungkin, karena mereka juga baru dalam proses belajar, jadi tak ada kata senior atau pemula. Semua sama. Semoga ini tak salah!
   Tak jelas kenapa aku tertarik dengan dunia tulis-menulis. Awalnya, karena kesal dengan situasi, aku mencoba menulis di catatan harianku. Dan, ini sangat membantuku untuk mencari diriku. Berbagai kepenatan meluap dengan semestinya. Sama seperti ketika aku menulis topik ini. Aku insinyur tapi bukan ...
   Anggapan satu sisi bahwa kreatif adalah (hanya) membuat gedung, yang secara tak langsung diucapkan teman-teman, musnah begitu saja. Menulis pun juga termasuk kreatif.
   Frasa: Penulis tak pernah kaya, profesi kelas bawah, tak berprospek, atau stigma lainnya yang pernah kudapatkan dari pengalaman hidupku, layaknya dikesampingkan dengan rendah hati saja. Dan, hidup adalah warna-warni. Kadang putih yang ternyata hitam, kelabu dengan garis merah, emas tetapi palsu, sering kudapatkan. Tapi, semua harus ditelan dengan kunyahan yang sempurna. Semoga aku menemukan jalan yang entah kapan akan kudapatkan. Amin.


Dari InSENYur kalap ... 





 




 


 



Tidak ada komentar