Header Ads

RADJA SALE TASIK


Pisang, saya tak menyukainya. Kalau memakannya, ada sesuatu yang lengket lengket becek di mulut dan tenggorokan. Seperti ingin muntah. Tapi, saya sebagai penyuka olahraga tenis lapangan, atletnya suka makan pisang di sela pertandingan. Kabarnya, pisang buah cepat mengembalikan energi yang terkuras kala beraktivitas. Buih, dusta! 

Lazimnya, saya lebih menyenangi buah buahan murah meriah seperti pepaya, jeruk, atau semangka. Rasa mereka lebih ringan dan segar di mulut. Mata cepat terbelalak, kandungan airnya juga banyak. Kalau pisang, enyahkan dari Bumi, Tuhan! Tolong .... 

Namun, akhir akhir ini saya mulai melirik pisang. Saya mencobanya di pagi hari sebagai sarapan, walhasil lekas BAB. Super lancar. Di samping itu, lambung tak begitu rewel ketimbang mengonsumsi jeruk pada pagi hari yang berhasil mulas. Pisang, pisang, pisang, okelah saya akan membiasakannya untuk sarapan dan di kala senggang. 

***

Sewaktu teman saya berkunjung ke Tasik, saya mengantarkannya ke sana sini. Saya meski baru juga di kota ini, percaya diri saja mengegas motor. Kalau nyasar, tanya orang kan pasti dijawab jujur. Orang Tasik jika dimintai arah jalan selalu kasih jawaban dengan baik. Inilah yang membuat saya suka karena saya selalu kesasar. 

Tibalah saatnya teman saya pulang. Ia minta diantarkan ke Jalan RE. Martadinata, tempat jualan oleh oleh Tasik. Namanya Radja Sale. Pisang macam mana pula ini?! Agak salah arah, kami menemukan warung sale dan keripik pisang bercat kuning hijau seperti buah andalannya itu. 

Penataannya oke punya, jajanan asal keripiknya banyak rupa. Melihatnya suka sekali deh. Teman saya memborong, namun saya tidak karena sedang dalam fase kere. Dasar rezeki nggak kemana, teman saya menawari saya keripik pisang. Saya memilih yang kecil dan tidak besar karena takut teman saya syok dan mati di toko oleh oleh ini karena saya matrealistik.

'Nuhun, ya!' ucap saya. 

'Sama sama, Mas Danie.' jawabnya. 

Di rumah, saya pandangi detail bungkus keripik pisangnya. Keripik pisang gulung rasa keju. Menarik nih .... Pun saya coba dan masyaAlloh, enak sekali! Mulut saya kesetanan meludeskan kripik pisangnya. Nanti kalau mudik Lebaran, saya musti beli. HARUS.

Tidak ada komentar