Header Ads

Bloogers Terancam Terkena UU AntiTerorisme di Malaisiyah. Bagaimana Rindunesia?

    Wah, jadi ngeri nih ... Untung, cuma di Malaisiyah.
  Ya, itu komentarku ketika membaca surat kabar lokal Bandung tertanggal 25 Juli 2007. Di situ disebutkan para bloggers terancam terkena UU AntiTerorisme dan dihukum penjara jika"
1. Menghina Raja,
2. Menghina agama resmi negara tersebut.
  Untung seribu untung, saya hidup di Rindunesia yang pemerintahnya tidak pernah mempedulikan umpatan, teriakan, risauan para bloggers di ranah maya ini.
  Sangat bersyukur, Rindunesia tidak memiliki raja. Tapi, memiliki presiden yang memang selalu lamban dalam bertindak. Yah ... mungkin kualitasnya sama seperti saya yang idiot dan tak tahu arah.
  Kalau saya menulis kalimat seperti ini di Malaisiyah, pasti diancam hukuman cambuk.
 
  Padahal, wahana blog sangat membantu dalam mengembangkan kreatifitas kita dalam menulis. Mengungkapkan pendapat dengan cerdas, berbagi pengalaman dengan sesama teman, dan masih banyak lagi yang bagus-bagus. Memang ada juga yang jelek. Cuma, tergantung kita saja memperlakukan blog sebagai apa.
  Kalau memang nantinya Rindunesia ikut-ikutan memboikot para bloggers seperti di Malaisiah, bagaimana, ya? Apa kita mau menahan segala uneg-uneg di pikiran kita sampai menjadi GILA?
  Oh, ada yang lain ... Menulis saja sebuah novel dan dikirim ke penerbit-penerbit. Dan, kita lawan tirani kekuasaan!

  Bloggers di Rindunesia, berhati-hatilah: Jangan menyebut nama terang, ya! Bukannya pengecut, tapi menghindari para detektif ....



 






4 komentar:

  1. malah mahkamah konstitusi kita mengamandemen klausul "menyebarkan kebencian" karena dianggap pasal karet warisan jaman belanda. malaysia malah melestarikan peraturan yg sangat orthodox

    BalasHapus
  2. makin aneh2 aja yah, lalu kasihan dong yg biasa mengeluarkan uneg-2nya lewat blog.
    By the way met ultah yah...kapan nih makannnya

    BalasHapus
  3. Waduh, Bapak ... Susah banget, sih, mencerna kalimat Bapak. Apa karena saya kurang bacaan politik, ya? (Sambil bengong, mata muter-muter, dan kadang menjerit menyayat hati) ... Setuju nggak, Pak?

    BalasHapus
  4. Kayaknya ga perlu dikasihani, deh ... Kita bukan bangsa lemah! Hehehe... betul, kan? Kalau ga boleh, ya, kita demo. Kayak guru-guru yang nuntut kenaikan dana pendidikan itu ... "Mending naikin celana kolormu saja, Pak Guru!"
    Kalau ga boleh ngeblog, "Maukah kamu jadi papan tulisku, dan kucoret-coret mukamu?" hehehe becanda ...

    BalasHapus