Header Ads

Kue, Balerina dan Kelinci Mungil

Di ujung jalan itu pandanganku tertuju ke etalase kaca toko roti


Kulihat hamparan kue-kue nan memanjakan mata


Menghasut hati tuk sekedar berkunjung


Mendekat, meresapi keindahannya kemudian mencicipi


 


Khayalku menari-nari di atas tempayan roti empuk


Bak hiasan abadi seorang penari balet dengan senyum getirnya


“Hai,  di ujung sana ada kelinci, mengapa kau tak menemaniku?”


Kelinci putih tertawa kecil tanda acuh karena wortel nila lebih menyihirnya


Diulang kembali pertanyaan itu hingga si gigi lucu mendekat


 


“Tak tanggapkah dirimu saat kumelonglongkan tangisan?”, tanya sang balerina


Aku lelah dengan keanggunan yang selalu mengikutiku


Ingin kulepaskan selempang kebesaran ini dan kubuang saja


Atau kusimpan saja di almari rumah kecilmu


Sewaktu-waktu jika kubutuh tinggal menyapa dirimu


 


Kelinci mendengarkan dengan amat takzim


Jalinan kata yang terucapkan masih luput dari tangkapan indera


Dalam benaknya masih bergumul sejuta mimpi-mimpi manis


Hingga ajakan bercengkerama menjadi kesia-siaan


 


Kue itu terbujur kaku tanpa keriangan suasana


Dua pemeran tak mampu membuncahkan kedangkalan


Perpaduan warna juga tak nampak


Yang ada hanya keakuan saat memerankan tokoh


 


Sampai kapan kegalauan hati penari itu berakhir


Ketakdewasaan kelinci masih juga menjadi pertanyaan


Jika tak dipaksa menjadi satu, kue terlanjur membusuk kelak


Bau tak sedap akan menyeruap juga mematikan penciuman tokoh


 


Kuperiksa tanggal kadaluarsa kue dalam kotak penuh hiasan itu


Tersisa beberapa hari, membujuk lidahku meresapinya


Berkali-kali hatiku menolak hingga kuputuskan tinggalkan toko kue


Kuberjalan merambat menyusuri gang-gang penuh debu


 


Teringat perjalanan tegap penuh harapan lalu


Sekarang aku tertunduk lesu sedikit meratapi keputusan


“Mengapa aku tak melahap kue tadi?”


Penyesalan sepanjang jalan kureka-reka agar menjadi pengingat


Jalan terbentang luas menanti untuk digagahi


 


Hanya waktu yang kelak membedakan aku dengan sebelumnya


Berdiri tegaklah menyusuri langkah pasti


Menapaki hari esok penuh cita dan cinta


Kue, balerina dan kelinci mungil yang tak berarti akan menjadi temanmu


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 

Tidak ada komentar