Header Ads

Kecemburuan dan Kerelaan (Nan Tipis)

Masih kuingat lompatan kecilmu membahana ruang
Melayang di kepalaku, terngiang-ngiang dengan sejuta celotehanmu
Ucap indah termaktub dari lidahmu yang menggelegakkan hati
Meremas-remas anganku, hingga kering sudah keakuanku

Kepalaku yang terantuk batu juga engkau yang memulihkannya
Bukan jidatku yang kau beri obat, tapi batu itu yang kau singkirkan
Seakan kau tunjukkan sisi lain keindahan di bawah keraguan
Merengkuh kesabaran mengisi waktu hidup

Seketika petir menyambar, menyelinap dan menghanguskan hati
Membakar penutup jendela kamarku yang telak kupersiapkan untukmu
Lalu angin berhembus menawarkan harum kebiasaan
Bukan udara dengan wewangian palsu

Aku ke luar rumah melalui jendela rusak itu
Terhenyak jikalau dunia tidak seluas kamarku
Kuhirup nafas panjang dan dalam melihat nyata
Tapi masih tak sepenuhnya menerima dirimu terenggut Rahwana

Tak kuat menerima kilatan takdir akupun terduduk
Menangis sesenggukan, meronta dan meratap
Hingga aku tersadar…tak pantas aku begini
Aku bangkit mencoba meraih cinta lain

Teman, tak sepantasnya aku membencimu bila kau bersanding di sisinya
Tak sepatutnya aku menistai jalinan persahabatan kita dengan cemburu
Jujur rasa ingin lebih dalam pernah muncul
Justru kesempatan ini kupelajari untuk menjadi dewasa

Kalimat “Cinta tak harus memiliki” memang benar adanya
Dengan begini aku lebih menghargai jalinan tulus tanpa keinginan
Bernama Persahabatan
Dan itu lebih indah………





Tidak ada komentar