Sablon Salon Politik
Terlambat memulai bisnis sablon. Terlalu asyik menekuni dunia salon. Tak sadar pemilu sudah dekat, banyak permintaan jasa membikin spanduk partai ini itu, malah asyik meremas remas kepala pelanggan creambath. Otak belum siap dibelah. Yang diketahui hanya, gunting, sisir, rambut, dan rambut. Tak dinyana, banyak peluang menanti. Uang ada dimana mana. Ternyata.
Aku dulu pembenci para politikus. Salonku terkenal paling anti dikunjungi mereka. Jika ada arak arakan partai, segera kututup salon. Tak ingin aset berharga yang sudah kurintis puluhan tahun dihancurkan para pendukung partai yang beringas. Pesta dangdut, joget kasar, mabuk mabukan, kadang membuatku miris. Jarak yang hanya dua ratus meter dari lapangan tak membuatku nyaman. Politik selalu berakhir runyam dan menghasilkan darah segar.
Sejak pertemuanku dengan pelanggan terbaruku, sisi pandangku bergeser. Ia menjelaskan dengan jenaka tentang politik, tapi begitu cerdas. Politik di tangannya menjadi lelucon yang mengena dan dikata olehnya sangat bermanfaat bagi kelangsungan bangsa. Ia bukan kader partai politik. Tak tahu ia bekerja di mana. Yang kutahu, ia berinisial ILB. Bukan Indonesian League of Basketball. Tapi, ada deh ...
Ia pengusaha sablon. Khusus menyediakan jasa pembuatan partai politik, spanduk, kartu nama, kalender. Semua keperluan pencalonan anggota legislatif.
Aku dulu pembenci para politikus. Salonku terkenal paling anti dikunjungi mereka. Jika ada arak arakan partai, segera kututup salon. Tak ingin aset berharga yang sudah kurintis puluhan tahun dihancurkan para pendukung partai yang beringas. Pesta dangdut, joget kasar, mabuk mabukan, kadang membuatku miris. Jarak yang hanya dua ratus meter dari lapangan tak membuatku nyaman. Politik selalu berakhir runyam dan menghasilkan darah segar.
Sejak pertemuanku dengan pelanggan terbaruku, sisi pandangku bergeser. Ia menjelaskan dengan jenaka tentang politik, tapi begitu cerdas. Politik di tangannya menjadi lelucon yang mengena dan dikata olehnya sangat bermanfaat bagi kelangsungan bangsa. Ia bukan kader partai politik. Tak tahu ia bekerja di mana. Yang kutahu, ia berinisial ILB. Bukan Indonesian League of Basketball. Tapi, ada deh ...
Ia pengusaha sablon. Khusus menyediakan jasa pembuatan partai politik, spanduk, kartu nama, kalender. Semua keperluan pencalonan anggota legislatif.
pa kabar?
BalasHapusBaik. Izmiya malam2 ngapain?
BalasHapusAku buka kartu. Ha6. Tak tahu si A kerja dmana. Ko akhir cerita bilang pengusaha sablon. Ha6
ya begitulah dirimu
BalasHapusWaduh. Geto nyakk. Ga sadar akuw mah.
BalasHapusga sadar ya? hihihii.....
BalasHapusMari mabok. Ha6
BalasHapus
BalasHapusTuaknya dariku. Udah pernah nyoba tuak-salak, aseli produksi Padang Sidempuan, belum?
Mau tapi haram ga?
BalasHapusMau tapi haram ga?
BalasHapusSepertinya haram.
BalasHapusLha belum minumnya saja kau sudah mabuk, ngepos komen sampai berganda, kekekeeeee.... >:p
Mampus. Pokonya selama kesalahanmu masih berulang, ta jadiin bahan.
Aku bilang, pake hape kalau salah ga bsa dhapus.
BalasHapusOoooo.... Salahmu sendiri tinggal di daerah yang tak ada warnet >:p
BalasHapusNtar juga langganan internet aku mah. 2011.
BalasHapus