Header Ads

AYAH IBU, BANTU SAYA MELAMARNYA!


Kerinduan saya akan kehadiran ayah ibu di puncak pencapaian saya terbayar sudah. Ayah ibu berada di depan saya berfoto di muka penanda Universitas Siliwangi yang segera jadi pelabuhan terakhir saya berkarya hebat. Berkali kali saya memberi kode pada mereka berdua agar tersenyum saat saya menjepretkan kamera.

'Ibu, jangan cemberut! Ayah, senyum .... bagus!' saya mengarahkan gaya mereka pula.

Dapat saya rasai jika ayah ibu bangga saya bisa terpilih di antara ratusan ribu pencari peruntungan CPNS dosen. Ini buah ayah ibu bertahun tahun mendidik saya dalam perih. Bukan semata perjuangan saya. Doa mereka deras mengalir pada saya anak mereka. Dan kini, kali pertama mereka mengantarkan saya dan menemani saya di Tasikmalaya.

'Kampusmu apik, Le! Rimbun sama pohon pohon.' Bapak berucap di kala angin meniup sepoi di antara daun daun kering berguguran di kemarau ini.

'Le,' ibu berkata sambil menunduk lalu mengangkat kepalanya menatap saya. 'Ibu pesan kamu tak usah ambisi jadi rektor. Cukup kamu belajar dengan baik sama mahasiswamu. Pintar bersama mereka!'

Ibu memberi petuah dan itu berarti jalan sudah ia bentangkan untuk saya. Sebetulnya, siapa sih yang tak ingin mencapai gelar tertinggi di universitas? Pengin semua. Tapi, ibulah manusia setengah dewa yang tahu terbaik bagi anaknya. Lebih baik saya mengenal diri saya terlebih dahulu. Tak usahlah terobsesi pada hal muluk nanti jatuh sakit. Ada baiknya, nikmati prosesnya dengan relaks namun tetap punya target.

'Danie, ayah minta maaf tak pernah menemanimu waktu kamu kecil.' kata ayah dalam matanya berkaca kaca.

Ibu menoleh ke ayah dan menganggukkan kepalanya. Memang, sejak kecil tak pernah ada kehadiran orang tua saya ketika gelar demi gelar akademis saya capai. Saat orang tua sebaya saya menggandeng anaknya waktu menerima rapor, ayah ibu saya sibuk cari duit. Jujur, saya cemburu. Namun bibir saya kaku dan tak bisa mengucap sekadar ucapan 'Yah, kapan temani aku?'

'Ibu mendoakan kamu jadi dosen hebat. Dosen yang bijaksana bagi dirimu sendiri, mahasiswamu, dan calon istrimu!' ibu berkata.

Ayah ibu datang ke Tasikmalaya, kali pertama menginjakkan kaki di tanah Sunda, untuk melamar mojang Priangan Timur untuk jadi menantu mereka. Anak sulung yang nyaris hilang ini akan menikah dengan neng geulis Sunda.

'Matur nuwun njih, Ayah Ibu. Sendhika dhawuh! Siap saya patuh!' jawab saya.

Pun kami berkeliling ke kampus Universitas Tasikmalaya untuk nanti sore bersilaturahim ke rumah keluarga calon istri. Terima kasih, Tasikmalaya!



1 komentar:

  1. Sering kalah dalam bermain Slot?
    Atau
    Tidak pernah Menang Sama sekali di agent lama anda??

    Jangan Kecewa kawan
    Mari join bersama kami

    Dapatkan ragam permainan Slot terlengkap
    Serta Bonus Menarik setiap harinya

    Slot Tales of Egypt adalah slot online dengan 20 garis pembayaran yang diputar pada formasi 5×3 yang memiliki simbol berhubungan dengan Mesir, seperti kucing Mesir atau scarab dan simbol klasik, seperti kartu remi. Slot ini hadir dengan RTP tetap 91,93%, volatilitas rendah, dan dengan fitur Free Spins yang luar biasa.


    Silahkan kunjungi Review Game Slot Terbaru dan slalu update hanya di Demoslot

    KLIK >>> REVIEW DEMO SLOT ONLINE

    KLIK >>> FACEBOOK DEMO SLOT ONLINE

    KLIK >>> TWITTER DEMO SLOT ONLINE

    KLIK >>> INSTAGRAM DEMO SLOT ONLINE

    KLIK >>> REGISTER BVGAMING

    KLIK >>> PROMO BOLAVITA

    Nikmati permainan menarik lainnya secara GRATISS.

    BANTUAN & DUKUNGAN
    Customer Service 24 Jam

    WA +62 812-9739-2623
    WA +62 812-1495-2061

    KLIK >>> WhatsApp BOLAVITA

    BalasHapus