Header Ads

PERBURUAN GUDEG TIDAK MANIS


'Gudeg apapun sama. Manis!' ucap Angger teman saya dalam penekanan pada kata manis. 

Bermula dari kalimat komplain itu, hati saya tergerak untuk membuktikan ada gudeg yang tidak manis total. Memang harus kita akui jika bagi mereka yang tidak bisa makan manis akan susah menyantap gudeg. Gudeg ibarat asupan mengerikan karena lidah dan perut akab berontak. 

'Gudeg Man akan cari yang cocok untukMU!' seru saya pada Angger. 

Sebulan dua bulan, saya masih saja mendapati gudeg super manis. Angger pasti belum bisa menerimanya, batin saya. Ia sudah berjanji kalau gudeg baru pilihan saya yang cocok dengan lidahnya, saya akan ia beri kado berupa tusuk gigi sedus. Kenapa saya suka tusuk gigi? Karena tusuk gigi itu keren; bisa buat mencungkil sisa makanan yang bersembunyi indah di sela dan lubang gigi, senjata pelumpuh pemerkosa jahanam malam hari, atau sesuatu kreatif lain. Baik, saya terus lakukan misi pencarian gudeg non manis ini. 

Voila, baru minggu kemarin saya mendapat gudeg runtuh. Tidak hanya durian runtuh. Gudeg yang rasanya komplet~manis tidak banget, gurih ada, pedas juga iya~saya bingo-in di warung gudeg bermerek Yu Narni! 

Tahu nggak kalau foto Yu Narni itu berhijab? Makin reseup deh alias suka sekali. Secara, apa apa yang penjualnya berjilbab bisa dijamin halal. Anggapan saya begitu. Minimal sih, kalau makan gudeg Yu Narni, saya akan ketularan melaksanakan kewajiban muslim. Bukan pakai hijab! Melainkan, saya terinspirasi untuk mendekat pada Alloh. Ihhh, gudeg ini akan membawa kita ke dunia syar'i. Amin.

Selain itu, kotaknya warna merah muda. Pink. Gimana coba perasaan kalian? Kalau bawa oleh oleh gudeg Yu Narni ke pacar, doski akan hatinya tidak cuma jatuh, tapi meledak. Mati deh cari ganti kita mah. Romantis sekali kan? 

Sekotak gudeg Yu Narni buat Angger. Dan dia melahap seperti kesetanan. Tanpa babibu, dia melahap tandas diakhiri dengan wajah sumringah. Angger suka. Esoknya, saya dapat tusuk gigi sedus. Rezeki anak saleh ....

Tidak ada komentar