Header Ads

CULUN & ANTI-SOSIAL


Hidup di negeri ini sebagai pecinta buku rada rumit. Kenapa saya bisa bilang seperti itu? Deraan bertubi tubi akan tubuh kita terima karena banyak yang menganggap para pembaca buku ialah alien culun yang anti-sosial.

'Kutu buku itu makhluk pemalas. Lihat saja, dia lebih suka bolak balik buku!'

Itu saya dengar sendiri dari tetangga kos saya waktu kami melihat seseorang duduk anteng dalam fokusnya, berkacamata tebal, dan sesekali cekikikan. Tetangga kos tak tahu jika saya pun penyuka dunia imajinasi buku. Saya menyembunyikan hobi saya dan mengaku penggemar goyang pantura.

'Tuh gila kan? Tertawa sendiri, kadang nangis.' imbuhnya.

Saya mengelus dada namun segera saya tutupi dengan mengangguk angguk biar tetangga saya itu melepaskan cibirannya pada penggemar buku. Ada yang salah berawal dari ini, batin saya. Kecil kecilan saya telisik dan melakukan survei pada beberapa orang dekat dan ajaibnya sama mengatakan jika kutu buku seolah harus dilenyapkan dari galaksi Bima Sakti ini.

Tunggu, saya akan menjelaskan tentang mengapa pembaca buku begitu.

Kami bukannya tidak suka bersosialisasi atau menarik diri dari pergaulan. Tidak sekali sekali karena kami sadar jika bergaul sangat penting. Tak pula kami malas karena sebelum melakukan ritual membaca, kami sudah merampungkan tugas tugas kami. Menyapu rumah selesai, mencuci piring wassalam, mengepel lantai yoi. Nah, aktivitas membaca buku ialah hiburan termurah bagi kami. Itulah cara kami mengeruk pengalaman dari penulis buku. Kami mempelajari kelincahan pengarang buku menampilkan berbagai sudut pandang.

Pun, membaca buku juga adalah cara kami tidak ingin mengganggu kalian melakukan kesukaan seperti menggunjing, main kartu, atau lainnya. Kami ikhlas kalian beraduhai ria.

Demikian penjelasan saya. Semoga mencerahkan.

Tidak ada komentar