Header Ads

MAKARONI PANGGANG

Pesan menjalar atau Inggrisnya broadcast message sering bikin emosi saya meledak. Bukan saudara, tidak pacar, mereka pengirim pesan menjalar semena mena menawarkan produk kecantikan lah, pemanjang alat genital lah, bahkan ada yang menawarkan diri untuk tidur kilat. Dulu, saya langsung membabi buta menyerang si pengirim lewat jalur pribadi. Memintanya untuk menghentikan tindakan tak bermoralnya. Tapi sekarang saya tak lagi begitu karena membuang energi pikiran saya. Kalau ada yang kirim, langsung saja saya hapus pertemanan.

'Makaroni Panggang. Sekali cicip, lidah Anda bergoyang!' 

Teman saya di Tasikmalaya mengirim pesan menjalarnya. Mau saya kepruk dia, tunggu dulu. Saya pernah tinggal di rumahnya, makan masakannya, saat saya tes kerja di Tasikmalaya, apakah etis saya mengganyang PIN BBMnya? Pikir pikir, tahan dulu, deh. 

Masalahnya, saya pernah mencicipi racikan makaroni panggang teman saya itu. Tepatnya, makaroni panggang cheddar. Makaroni yang cita rasanya keju sekali dan kali pertama merasakannya memang cocok di lidah saya yang meski Jawa bisa menyesuaikan gaya Eropa. Keju ialah satu olahan favorit saya. Nah, posisi saya sekarang tidak di Tasikmalaya.  Pengin banget merasakan makaroni panggang buatan teman saya tapi jauh banget. Bagaimana caranya, nih? 

***

Ide pun timbul. Buat makaroni panggang sendiri. Kebetulan saya sedang di rumah ibu di kampung. Tahu sendiri jika orang kampung jarang sekali bikin hal hal beginian. Adanya tempe, tahu, tempe, tahu, paling banter telur. Makan ayam bisa dihitung jari. Cari cari alat masak, ternyata ada oven punya ibu yang sudah jadi sarang kecoa. Bau kencingnya amit amit jabang kadal. Pun saya membersihkannya sembari bersiul siul diselingi garuk garuk pantat.

'Petualangan kuliner ini harus berhasil!' seru saya tanpa seisi rumah tahu.

Apa yang harus saya siapkan?
1. Alat alat masak
2. Bahan makaroni panggang
3. Kegilaan

Kenapa saya mencantumkan kegilaan sebagai poin terakhir kesuksesan? Iya, soalnya tanpa ini makaroni panggang saya nantinya biasa saja. Butuh ke-wow-an. Selanjutnya, cari resep di internet.

Rerata sama kok resep dan cara memasaknya. Hanya beberapa yang menganjurkan tambahan kacang polong dan saya tak menyukainya. Saya trauma dengan yang namanya kacang polong karena waktu kecil nyaris mati tersedak olehnya. Oke, prosedur masak sudah menempel di otak, tinggal bergerak cepat laiknya Basarnas tanggap pada kecelakaan Air Asia. 

Pilih memilih bahan di supermarket cukup satu jam. Tak boleh otak saya terpengaruh ajakan para SPG molek yang menawarkan ini dan itu. Fokus ke makaroni panggang. Tidak beli maskara atau kosmetika lain. 

*** 

Aksi Makaroni Panggang saya mulai. Waktu itu, jam setengah enam sore. Harusnya, saya menahan emosi sedikit karena Magrib akan masuk dan itu riweuh. Namun kembali lagi saya manusia yang sering lepas kontrol, saya memutuskan memasak. 

Dapur gelap, lampu bohlam membuat mata saya minus tak awas. Belum lagi ibu saya mengomel ngomel bilang "makaroni panggang makanan kafir Eropa", konsentrasi saya buyar. 

Makaroni saya rebus. Oke selesai. Bawang bombay saya tumis, masukkan daging cincang, telur kocok guyurkan, bumbu kucurkan, dan susu cair tumpahkan. Mantap sepertinya. Namun apa daya, susunya ternyata cokelat. Melonjak dong jantung saya, kok bisa susunya berubah warna. Gerutu saya menyambar nyambar bersama sorak sorai ibu dan adik adik saya. Saya teliti susu cair kemasannya putih tapi di pojoknya ada gambar gelas yang susunya cokelat. 

Kurang asem ....
Jebakan Batman! 

Salah satu bahan saja bikin hancur berantakan racikan saya. Tapi misi ini tak boleh mundur. Harus berlanjut karena seorang pendekar pantang mencabut diri dari peperangan. Lanjut. 

Adonan sudah siap. Saatnya memasukkannya ke oven. Hati saya gembira ria meski makaroni panggangnya cacat beraroma cokelat. Tak apalah. Namanya juga chef pemula. Besok besok saya perbaiki kesalahan ini. 

Subhanallah, makaroni panggang di oven matangnya lama banget. Berkali kali saya cek belum. Saya intip, belum kecokelatan. Apa salah dan dosa saya sampai eksperimen kuliner maha dahsyat ini belum segera tuntas. Ibu saya mengintip lalu pergi dalam cekikikannya. 

Sambil menunggu, saya salat Magrib. Menenangkan diri dan berdoa semoga makaroninya layak dimakan manusia. Satu jam berlalu. 

Hore, makaroni panggang saya sudah jadi! Siapa mau, siapa suka? Lahap, lahap, lahap. Selamat menikmati!

1 komentar:


  1. Sering kalah dalam bermain Slot?
    Atau
    Tidak pernah Menang Sama sekali di agent lama anda??

    Jangan Kecewa kawan
    Mari join bersama kami

    Dapatkan ragam permainan Slot terlengkap
    Serta Bonus Menarik setiap harinya

    Fire Strike adalah slot online dengan faktor-faktor yang disegani semua orang: kemenangan besar berapi-api, simbol klasik dengan twist dan fitur panas.

    Jika Anda ingin menambahkan api panas ke kemenangan Anda, game ini adalah pilihan yang tepat. Jadi terus mainkan sampai layar Anda menyala – di situ Anda tahu Anda telah menekan Jackpot!

    Silahkan kunjungi Review Game Slot Terbaru dan slalu update hanya di Demoslot

    KLIK >>> REVIEW DEMO SLOT ONLINE

    KLIK >>> FACEBOOK DEMO SLOT ONLINE

    KLIK >>> TWITTER DEMO SLOT ONLINE

    KLIK >>> INSTAGRAM DEMO SLOT ONLINE

    KLIK >>> BVGAMING

    KLIK >>> BOLAVITA

    Nikmati permainan menarik lainnya secara GRATISS.

    BANTUAN & DUKUNGAN
    Customer Service 24 Jam

    WA +62-813-7705-5002

    BalasHapus