Header Ads

BULLFROG CAPOEIRISTA: Minggu Tanpa Kendaraan di Purwodadi Grobogan









Jauh jauh dari Jogja disuguhi potongan dadu pepaya dan semangka rasanya hati ini lumer. Saya sudah berpikir yang iya iya jika pup saya akan lancar jaya setelah tiga hari kesulitan BAB. Dista, salah satu capoeirista asli Purwodadi, menjamu sama selain makanan juga cerita yang hangat. Terima kasih, Adista Widi!

Minggu pagi tadi, capoeirista Purwodadi yang merantau di kota kota besar di Jagad Nusantara berkumpul di depan SMA 1. Ada Eiga Kwartano, Nita, Fafang, dan Adi. Mereka adik angkatan saya jauh, jauh banget malah! Tapi jangan sangsikan tekad jiwa muda saya .... Kita bisa bersaing!

Inilah kali pertama saya merasai atmosfer "Minggu Tanpa Kendaraan Purwodadi". Lumayan kok untuk ukuran kota kecil ini. Padahal saya pengin banget bilang pada diri sendiri: "Nah kan ... kotamu hebring to? Ke mana saja Lu, Sob?!"

Pemanasan, gerakan dasar, dan roda, kami lakukan bersama sama dengan tertib. Mata mata pejalan kaki sepertinya takjub melihat kami. Sepertinya sih .... cuma perasaan saya saja soalnya kami fokus bergerak dan telinga kami kepo juga mendengar bisikan kekaguman mereka.

'Eh, ada capoeira nih!'

Selentingan suara terdengar. Ah, mending kami fokus bergerak menunjukkan seni capoeira indah kami. Geol kanan, geol kiri, tendang dan hindar, membuat keringat kami banjir. Segar dan senang.

Selepas berlatih sekira jam 8.30, kami ngeteh bareng dan meluncur ke rumah Dista melahap pepaya dan semangka. Dan rujak!

Tidak ada komentar