SURAT ANEH dari SAHABAT CAPOEIRISTA
Jogja badai tadi sore. Dan itu membuat hati awak redaksi dag dig dug. Kami sudah berpikir yang tidak tidak; gempa lagi, tsunami, atau banjir bandang. Tak bisa dipungkiri, pergantian musim yang tidak jelas ini membuat hati kami pun galau luar biasa. Capoeirista Gundah Gulana kami menyebut diri.
'Kita roda di ruangan ini, yuk!' seru Marie, si capoeirawati yang berbadan gempal. Kami punya julukan sayang padanya: Bunda Preman Pasar Beringharjo.
Kami berlima. Marie cewek sendiri. Selalu kami menyebut dialah satu satunya tumpuan capoeirista cewek di Jogja. Tanpa dia, matilah sejarah capoeira di Jogja.
Roda berlangsung hebat. Marie mengungguli kemampuan kami para cowok. Keringat kami membanjir, tidak dengan Marie. Ia biasa saja. Dia bilang, 'Kalian lelaki PAYAH?! Otak kalian sudah dirongrong oleh cewek bikini ....'
Empat cowok pun berjanji untuk mengejar ketertinggalan teknik bermain kami di roda. Tidak kami cengengesan, konsentrasi akan kami lakukan. Tentunya, kami para cowok tak segan segan bertanya pada Marie.
TUT, TUT .... Hape Marie menyalak.
'Ada email masuk!' baca Marie. Dan ia terperangah yang membikin kami penasaran email apa yang ia sedang cermati.
'KURANG AJAR ....' tambah Marie. Ruang redaksi semakin beraroma kegelisahan.
Lima sekawan pun mendekat. Kami melongokkan kepala ke arah HP Marie. Marie menunjukkan layar HPnya.
Email seorang sahabat Komunitas Capoeira seperti ini:
'Untuk mbak mas redaksi. Saya hendak bertanya. Apakah Mestre capoeira membuat roda dapat ide dari sabung ayam di Indonesia? Apakah ada hubungannya Brasil dan negeri kita? Jangan jangan, mestre di sana memburu ide dan mencuri apa yang negara kita punya!'
'Ini perlu kita bahas!' seru Marie. Kami pun meluncur ke satu warung burjo di dekat kantor redaksi.
***
Warung Burjo di dekat kantor redaksi lengang. Biasanya ramai dipenuhi para mahasiswa juga favorit yang kami tunggu tunggu: Geng Pembantu Kompleks. Mereka solid, makan mi bareng dengan sopan tanpa cekakakan. Tidak seperti sekumpulan cewek dan cowok yang mengaku gaul dan sering mengutang si Aak pemilik warung burjo.
Marie seperti biasa, ia memesan tiga mie telur ceplok. Ia merengut kesal membaca email yang menyamakan roda sama dengan sabung ayam. Mukanya merah, ia jadi menggosok gosok hidung, juga aura panas melingkupinya.
'Pelecehan ini!' seru Marie. Nanang menenangkan sahabat ceweknya itu dengan memukul mukul punggungnya.
'Orang iseng, Mar!' Ucap Nanang. 'Dia nggak tahu makna dalam roda. Kita musti jelaskan.'
Rano mendeham. Dengan gayanya yang kemayu, capoeira KW dia dikenal, ia berkata: 'Sebetulnya begini Cyin. Si pengirim email menunjukkan dua hal yang kontras. Sabung ayam mencerminkan ketidakantanan si pemilik ayam tarung. Mereka bersenang senang dari darah dua ekor ayam. Roda? Seperti kita tahu lah .... kita menjunjung kemachoan, Cyin!'
Semua meringis. Rano muncul sisi kegarangannya dari nada suaranya yang tegas. Meski masih bersisa sedikit KWnya.
'Oke sini aku kirim balasan email itu!' Seru Rano. Marie mengulurkan HPnya ke Rano.
'Kata kuncinya adalah bijaksana. Memberi penjelasan yang utuh dan dewasa tentang roda.' tambah Rano.
'Siap, Pak Dosen ....' semua berkata kompak.
_____________________________________
CAPOEIRA SENZALA INDONESIA - YOGYAKARTA
Latihan rutin: Senin, Rabu, dan Jumat pukul 16.30 WIB
Tempat : Gelanggang Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta
Instrutor : Loepiece Oktavian
Pendaftaran : Danu, 08986642692
BERGABUNG dengan KAMI! KITA BERCAPOEIRA BERSAMA
Post a Comment