Header Ads

Gadis Berbunda Serigala



Saat sebayanya asyik jejingkrakan meniru gerak boyband Korea, ia tidur di gua di sebelah seekor serigala. Venus nama gadis itu. Panjangnya, Venusa Bangsa Satu Bahasa Jawa Dwipa. Terlalu chauvinistik memang. Tapi apa kita mau protes sama ayah ibu Venus? Wong mereka sudah meninggal ditabrak truk yang sopirnya mabuk arak oplosan. Usia Venus tiga tahun waktu itu dan langsu

ng digondol serigala. Jadilah ia anak sepersusuan serigala.

Bulan bulat sempurna. Purnama. Siluman siluman bangkit kelayapan memburu mangsa berharap satu dua sesap darah manusia. Kelelawar vampir yang paling antusias. Di suatu lembah, mereka berpesta daging seorang janda montok yang mudah dihasut. Bagaimana dengan Venus? Ia tidur! Sudah dibilang dari awal. Gimana sih?!

'Bangun, Nus!' Si bunda serigala menjilat jilat pipi Venus yang menggeliat enggan.
'Ngantuk, Bun ....' katanya.
'Kau ndak lapar?'
'Sudah maem roti keju tadi, Bun.'

Bunda serigala mengelus dada. Tak pernah ia mengajari anak susuannya menyantap roti. Ia beranggap makanan itu haram. Hanya daging dan darah manusia yang halal.

'Sudahlah,' ucapnya bangkit meninggalkan Venus yang ngiler. 'Aku haus.'

Ke luar gualah bunda serigala. Ia menatap purnama dan tersenyum.
'Akan kubawakan satu batok kepala manusia buatmu, Venus anakku! Yes!'

Ia berlari bak panther.
 
 
______
Sumber gambar: memobee.com

Tidak ada komentar