Header Ads

A Blue Night Transaction

Menawar dengan harga pantas. Membujuk sang pedagang untuk mengikuti aturan yang kita buat untuk dipaksakan. Dan kita akan puas terkekeh harga yang disebut mendapat persetujuan. Tapi, aku ditolak. Menyakitkan. Tapi, aku terus melakukan serangan. Tak peduli dikatakan tak memiliki rasa kemanusiaan dengan harga yang sebetulnya sudah pantas. Menurut diriku. Bukan menurut sang pedagang. Alot, transaksi ini berlangsung beberapa saat.

Ia menurunkan harga, tapi sedikit. Dalam hati, aku berontak, penasaran bagaimana bisa mengalahkan dirinya. Dan aku menjadi pemenang. Melumpuhkan sang pedagang dengan amat fantastis. Aku memasang muka acuh. Dia terpojok, menurunkan harga lagi. Taktik dan strategi harus diluncurkan. Harus kalah dia.

Terus turun, terus turun, terus turun.
Dan benar.

Pantas menurut aturan berdua. Antara pembeli dan pedagang.
Bersalaman. Semua sudah disetujui.

Selanjutnya, menjualnya kembali ke pembeli. Aku sekarang berperan menjadi pedagang. Begitu seterusnya. Rantai ini tak akan putus. Hanya berakhir di WC. Tempat berimajinasi paling ideal. Untuk merancang usaha apalagi yang patut dicoba. Menghasilkan duit. Menjadi milioner baru. Sedikit demi sedikit. Inilah pasar. Tempat bergaul para pesohor yang lincah, lihai, dan pandai.

Meribut di www.andhysmarty.multiply.com

Tidak ada komentar