Header Ads

Ketika Shalat Berjamaah Diputus oleh Dering Hape

Mendadak sang Imam menghentikan shalat berjamaah.
'Shalat ini tidak sah. Kita akan mendapat dosa.'
Seolah emosi Kyai Untung sudah di ubun ubun, meledak seketika, dan tampak ini adalah letusan yang sudah lama ia tahan lama.
Barisan jamaah bingung. Saling menatap dan bertanya mengapa sang pemimpin shalat bertindak yang tak pernah ia lakukan selama ini.
'Siapa yang bawa hape?' bentak Kyai Untung. 'Sudah 10 kali saya hitung, shalat kita ga khusyuk gara gara bunyi hape!'

Beberapa jamaah meraba raba saku, memastikan hape mereka tidak aktif. Selebihnya, raut muka kosong dan menyesal juga bertanya di dalam batin 'Apakah mereka akan mendapat kutukan dengan shalat yang dihentikan ini? Apakah Allah murka?'  Suasana begitu tegang.

'Ayo ngaku!' Kyai Untung makin keras bersuara. 'Kalau ga ada yang ngaku, dan di antara kalian ada yang ketahuan, kena hukum!'
Salah satu jamaah yang ketakutan berusaha lari meninggalkan shaf.
'Heh, berhenti. Siapa kamu?'
'Saya ndak bunyiin hape Kyai ....' Lelaki itu terus saja berlari ke luar dari masjid.
'Biar dia pergi. Tapi ingat Anak anakku. Allah tidak akan murka hanya karena bunyi hape. Tapi kita harusnya malu. Lima menit shalat, diganggu dengan bunyi hape.'
Semua murid Kyai Untung tertunduk.
Satu orang menunjukkan tangannya.
'Maaf Kyai.'
'Ada apa?' jawab Kyai Untung sedikit reda emosinya.
'Saya yang tadi hapenya bunyi.' jawab anak itu gemetaran.
Seluruh mata jamaah memelototi itu anak.
'Hapemu terus yang bunyi setiap kita shalat jamaah Zuhur?' tanya Kyai.
'Iya Kyai.' semakin gelagapan si anak.
'Kamu telah berdosa besar.'
'Saya mohon maaf. Saya salah. Sebenarnya saya ndak tahu cara gunain ini hape. Saya set alarm jam 12. Buat bangun ...'
'Jam 12 siang baru bangun?' potong sang Kyai.
'Iya Kyai.'
'MasyaAllah.'
'Tapi saya ndak tahu am atau pm itu apa. Tiap jam 12 nyala alarm. Saya ndak bisa matiin.'

 




















11 komentar:


  1. Jangan-jangan ada bokep pula di hape tersebut. Masya Allah.

    BalasHapus

  2. Kyai sendiri sampai berhitung, berarti sholatnya tak khusyukkah? Baik berguru sholat khusyuk kepada Ustaz Abu Santan. Dan minyak jelantah.

    BalasHapus

  3. Saya cuma orang nyasar, jangan pedulikan saya.

    BalasHapus
  4. Oh Bejo. Mari duduk. Ngarokok dulu ya. Ni menyan.

    BalasHapus
  5. Pantesan mulutmu sember. Ndak bernada deh

    BalasHapus
  6. Berapa karakter juragan ketik hehe

    BalasHapus
  7. Sialan lu.
    Kirain guwa orang setres pa ga pernah ketawa

    BalasHapus