Header Ads

Damai di Bumi dalam Segelas Anggur

Damai dunia dalam segelas anggur. Menawarkannya kepada para Muslim, dan mereka menolaknya. Dengan beralasan, khamer adalah pangkal dari segala kenistaan. Mengawali perzinaan akibat lupa diri, atau membunuh orang terdekat karena tak mampu mengontrol emosi yang sudah meletup menguasai diri. Dan ini sangat bisa diterima. Segelas anggur tak mampu menghasilkan kedamaian. Sementara, iya.

Damai dunia dalam segelas angur.  Anggur kolesom bercap Orang Tua. Berjanggut panjang, dikisar usianya sangat tua, ribuan tahun. Diguna sebagai campuran jamu tradisional, atau penghangat para penaik gunung. Membuat tubuh semakin sehat dengan takaran yang sesuai. Tidak berlebihan. Karena yang lepas dari takaran berujung maut. Tapi, sesloki anggur cap Orang Tua yang bergabung dengan trombosit menjadikan darah kita haram? Entahlah. Dan para ulama harus ditanya dengan santun.

'Pak Ulama. Mohon maaf, saya hendak bertanya.'
'Silakan Anakku.' jawab sang ulama sopan.
'Saya minum jamu dicampur anggur. Apakah saya berdosa?' tanya.
Bla
    Bla
       Bla
          Bla
       Bla
    Bla
Bla
Saya puas dengan penjelasan sang Ulama.
Damai dunia dalam segelas anggur.

Anggur yang buah atau dalam bentuk ekstraksi. 

Tidak ada komentar