Header Ads

Autisme Autisme Autisme

Kupu kupu berjumlah dua

Anak kecil diam menatap bukunya. Tak menggerakkan pensil yang ada di tangannya. Ia tak berkedip. Apa yang tengah ia amati. Mari kita dekati dirinya.

Gambar kupu kupu. Berjumlah dua dengan bentuk dan warna yang sama. Sepertinya, ia bingung. Mengapa ada dua kupu kupu yang serupa. Bukankah kupu kupu di dunia banyak sekali. Tak bisakah si pembuat buku menggambar yang berbeda.

Agaknya kita harus menjauh dari si anak ini. Karena ibu guru sudah memberi instruksi kepada muridnya untuk menyanyi lagu kupu kupu.
'Ayo anak anak. Kita nyanyikan lagu Kupu kupu.'

Kupu kupu yang lucu. Ke mana engkau terbang
............
...........

Ibu guru sangat gembira. Wajahnya merekah, tampak bangga karena seluruh murid hapal dengan lirik lagu Kupu kupu. Menyanyikan lagu dengan tuntas tanpa cela. Lalu,
'Aldi. Kenapa kamu cemberut. Sakit Nak?'
Mendekati Aldi, oh nama anak itu Aldi, telapak tangan bu Guru memeriksa kening anak kecil itu.
'Kamu tidak panas Di. Ndak sakit Nak kamu. Ada apa Nak?'
'Saya pengin pipis Bu.'
'Oh, bilang dari tadi Nak. Ibu guru antar.' Aldi dan bu Guru berjalan ke luar. 'Anak anak yang lain jangan ribut ya.'
'Iya, bu Guru.' Serentak murid menjawab.

Belum sampai di kamar mandi, Aldi menahan langkahnya.
'Bu Guru.'
Si Ibu Guru kaget. 'Ada apa lagi, Nak?'
'Bu Guru penipu!' seru Aldi.
 
(bersambung) 

2 komentar: