Header Ads

Mendukung Ruhut Sitompul sebagai Kader Partai Terbaik dan Calon Presiden RI

Ruhut Sitompul bukan drakula. Ia masih manusia. Tak mengisap darah langsung dari leher para artis artis seksi, ia masih suka minum air putih, atau jika hasrat berpolitik dirinya tengah ganas ganasnya, bir atau wine sesempat mungkin ia sesap. Meminum produk Prancis atau Italia tak ubahnya mempertahankan gaya borjunya, penulis berkelakar. Sama halnya saat ia secara limited edition berhasil menunjukkan kepada bangsa Indonesia, betapa gagah ia memiliki mobil Ferarri yang hanya segelintir orang kaya di negeri ini punya. Kuda jingkrak, menegakkan diri, menunjukkan jika salah satu anak bangsa mampu dan tidak ketinggalan di era globalisasi yang agung ini.

Headline news:

TV One dan Metro TV yang tengah bersaing ketat, disusul RCTI yang tergopoh gopoh karena terlalu berfokus kepada persinetronan, atau Global TV dan AN Teve yang setres tak memiliki jati diri siaran, semua menunjuk Ruhut Sitompul sebagai Man of this month. Januari 2010. Tepat penulis berumur 67 tahun.

Ada apakah gerangan?

Oh mari kita simak.

Ruhut, politisi yang pengacara, yang juga penata rias kasus para selebritas, yang pengoleksi mobil mewah yang telah disebutkan di atas, yang kader Partai Penguasa, yang pemain sinetron, yang merupakan anak Batak sukses, yang pernah melempar isu SARA jika orang Arab tak berperan di Perjuangan Kemerdekaan RI, yang ... oh betapa multitalenta dirinya, sedang membikin ulah.

Perkataan binatang ke luar dari mulutnya: bangsat, bla bla bla, dan aneka rasa yang bikin orang terpana. Bukan akting, bukan pula senda gurau, tapi inilah Sepak Terjang orang yang mengaku dirinya sebagai si Poltak Raja Minyak, tentu di Sinetron Gerhana.

'Hai Ruhut Sitompul mencak mencak di sidang DPR. Di acara Pansus Kasus Bank Century.' teriak Tante saya.

'Ah yang benar, Tan?' selidik saya, tak ingin saya ikut panik.

'Bukankah DPR itu dewan terhormat? tanyanya dengan paras memerah, ia sangat suka berbicara politik tanah air. Menurut dirinya, politik Indonesia sangat mengasyikkan. Tak ubahnya semacam sirkus. Sirkus sesirkus sirkusnya, dulu ia pernah berkomentar.

'Tapi, bukankah watak Ruhut seperti itu, Tan?'

'Ya ga sopan tahu!' Si Tante mulai menganalisis perilaku Ruhut.

'Wajar dong, Tan. Zaman gini kalau tidak buat sensasi, mana dikenal dunia?' bela saya kepada jagoan dadakan saya. Ruhut Sitompul. Yang berrambut kuncir berkuda. Kecerdasannya, banyolannya, seringainya, meskipun kasar perangainya.

Skandal Bank Century yang akan berunjung dengan impeachment sang Presiden. Dan Ruhut Sitompul seakan menjadi tameng, pengecoh bagi para penanya tak berdasar ialah mereka para anggota Pansus, terkecuali Ruhut Sitompul. Sang pendobrak kebekuan DPR/MPR. Yang biasanya mencitrakan diri mereka dengan tidur, menguap, merokok, dan bermain hape. Serta, yang ibu ibu bergosip sambil menutup mulut dengan kipas berbatik, atau menempatkan kembali konde di sanggul mereka. Ialah Bang Ruhut Sitompul yang menjadikan DPR layaknya pertunjukan yang memukau. Meskipun banyak orang mencemooh dirinya, saya mendukung habis si Abang, memberi ia semacam selempang kebanggaan seperti ajang Miss Universe, atau mahasiswa ber IP Cum Laude, bernilai di atas 3,5 poin.

'Tan, taruhan yuk.' tawar saya.

'Dosa tahu. Taruhan apa?'

'Nah kan, Tante penasaran juga.'

'Iya, apa dulu?'

'Dipecat ga si Ruhut?' tanya saya berlagak serius.

'Tidak.'

'Loh sekarang kok mendukung Ruhut.'

'Ya ga begitu. Sepertinya ia akan diselamatkan oleh si Bos.' Si Tante mulai menganalisis, sesuai kesukaan dirinya. 'Karena ada orang yang bisa dikorbankan.'

'Siapa itu Tante?' seolah saya mengakui kejeniusan si Tante, yang berumur lebih muda 5 tahun dari saya, karena ia anak terakhir kakek saya.

'Tunggu saja. Perempuan, cerdas.' Menggerak gerakkan kesepuluh jari tangannya, mata si Tante menewarang.

'Lalu apa hubungan si perempuan itu dengan Ruhut?' tanya saya. Terus dan terus, menandakan kekritisan saya yang tak tahu mau ke mana.

'Dua hubungan yang harmonis. Mutualisme.'

Sudah sudah sudah. Saya pasti diancam UU ITE. Sebelum dipenjara, disomasi oleh pemboikot bang Ruhut, saya nyatakan:

Mendukung Ruhut Sitompul menjadi Anggota DPR dan kader Partai Terhebat. Amin.

8 komentar:

  1. Selamat Ulang Tahun... Salam buat tantemu...

    BalasHapus
  2. Sudah saya sampaikeun. Salam penasaran n rindu buatmu. Dari Tante, bukan sahaya.Sip

    BalasHapus
  3. Jelas penasaran.. Lha aku ganteng je... Wakakakaka...

    BalasHapus
  4. Ya ya ya.
    Tertawa puas jg salah 1 ujud kegantengan abadi. Ya ora?

    BalasHapus

  5. Kuharap Tante lebih cakep darimu.

    BalasHapus
  6. Beda genre.
    Dia buku politik
    saya buku sastra winangun hahahaha

    BalasHapus

  7. Kawinkan keduanya, nikmati eksotisme.

    BalasHapus