Header Ads

Dan Hanya Kecamuk Perang

Sebuah harga yang harus dibayar dari ketaksempurnaan.
Berlutut demi kepentingan daripada bijak yang adil.
Haruskah derita selalu mengikuti takdir yang tergores?
Oleh rasa tertutup, penuh sangka, dilempar paksa menemui muka berjelaga separuh hati.

Duri, duri menusuk bola mata kami tanpa terhalang kedip bulu.
Menembus rasa berhasil pedih peletup durjana.
Tanpa nurani olah sebab.
Hanya teriak memekik menyemburkan warta ke penjuru alam.
Brutal, mengikutilah putaran roda baja pembunuh menuntut balas.
Perang, dirimu datang menemui kami.

Hanya, hanya karena beda berpandang.

1 komentar: