Header Ads

Kejaksaan, Kepolisian, KPK Berebut Ladang

    Kejaksaan, kepolisian, KPK, saling beradu kekuatan. Barang siapa mampu menelusuri berkas kejahatan para penikmat libido uang, dialah yang menerima tepuk tangan masyarakat. KPK mengusut kejaksaan; kepolisian menguak kasus pembunuhan berantai; kejaksaan sibuk mengurusi pertanyaan media tentang kemelut organisasi; dan aneka kejadian hukum yang sedap dipandang mata juga didengar telinga. Mereka saling bermusuhan, saling menunjukkan kemampuan diri, anehnya tak berkoordinasi satu sama lain. Berjalan sendiri-sendiri adalah sebuah profesionalitas.
    Mana sikutmu? Layangkan ke muka musuhmu!
    Mana kakimu? Yang sebelah kanan? Tendangkan ke dada lawanmu!
    Nyalimu diukur dari emosi. Bukan dari kecermatanmu melawan masalah hidup. Manusia menjadi lawanmu, kau menghamba kepada dirimu sendiri.
    Ayo teruskan, tak pandang bulu dengan siapa kau berjalan. Jauhkan dirimu dari keringat orang-orang.
    KPK mulai menunjukkan tajinya, Kejaksaan terhimpit, Kepolisian makin beringas menyidik kasus kriminal. Tapi ... berantakan semua. Media menjadi pusing dan bingung berita mana yang segera diturunkan. Korupsi pejabat, aliran dana haram, pembunuhan berantai, sinetron, gosip artis ternama, entah mana yang akan dimunculkan untuk dinikmati para pecandu televisi. Semua kacau dan tak berarah.
    Ada yang tidak terpengaruh. Batu. Dia angkuh ditempatnya. Meringis melihat sepak terjang tiga institusi itu. Menanti apa yang akan terjadi. Kelak esok hari. Atau segera berubah? Tak jelas ... Menyimak dunia politik yang sangat mewah. Dengan pernak-pernik rambut a la gadis manis. 

Tidak ada komentar