Header Ads

Labamba Matahari Politik (Redup Pisan!)

Matahari menggoyang-goyangkan tubuhnya. Matanya dia kucek-kucek. Air liur terlihat di mukanya. Kering dan membuat gerah yang melihatnya. Ranjangnya berantakan dan tak sedap dipandang. Agak malas menyinari bumi. Tugas sehari-hari yang membosankan. Melihat penduduk bumi yang semakin kalap. Serobot sana-sini tak jelas apa yang mau diraih. Harga diri, puncak karir, dan lonjakan kebutuhan. Memuakkan dan membuat mentari segan untuk membagi kasih sayangnya.

            Langit mendung diiringi kegelisahan warga. Menanti mentari menyinari bumi. Tapi tak datang-datang. Bisikan beralih dari mulut ke telinga. Mentari tengah tak suka pada semua orang di kota bernama Bobrok. Gelisah, bingung, meronta, seorang ibu meloncatkan umpatan karena jemurannya dijamin tidak kering. Mentari ngambek.

           

Tidak ada komentar