Surga itu Dalam Genggamanku!
Mengapa banyak orang yang lebih memilih neraka di akhir hidupnya. Sungguh aku sekarang bisa tertawa. Aku mengingat masa belakangku yang sangat bebas dan tak memiliki aturan hingga aku terjerembab ke dalam dusta. Dan aku beruntung telah kembali ke jalur yang benar. Aku melolong, puas karena Tuhan sangat berbaik hati kepadaku. Dan aku membalas berjuta kenikmatan yang diberikan oleh-Nya dengan membagi-bagikan uang kepada orang miskin. Kavling surga telah diberikan Tuhan kepadaku.
Namun aku lalu merenung, berpikir keras apakah tindakanku ini benar. Aku merasa ada hal lain yang membuatku terhenti untuk sekadar berpikir. Jangan-jangan ibadahku telah melebihi takaran. Mengaku sudah memiliki tempat di surga karena aku rajin sembahyang, memberikan sedekah, dan hal-hal manis lain. Jalur yang kutempuh sudah benar, tapi kali ini melenceng beberapa derajat hingga membuatku sombong.
Tak ada yang menjamin seorang pun masuk ke surga atau neraka. Harus kuhapus semua tindakan buruk dan baikku. Kali ini biar bersih dan tak ternoda. Aku harus melangkah dengan cara lain. Memadukan pengalaman-pengalaman hidup. Mengesiapkan bahwa aku sudah berhak atas surga Tuhan.
Post a Comment