Header Ads

Nenek Jompo Plesir ke Mall

Nenek renta masuk ke dalam pasar. Dengan tongkat penyangga tubuh, dia mencoba menyibak lautan manusia yang hendak berbelanja. Langkahnya pelan, membungkuk badannya, dan sepasang lensa bertengger di wajahnya. Kehadirannya di pasar itu tidak menimbulkan kehebohan layaknya artis masa kini. Semua berjalan apa adanya tanpa gembar-gembor, tanpa konferensi pers, karena semua orang di pasar itu sibuk. Memilih barang yang kelak melengkapi kebutuhan hari raya.

            Berniat melepaskan penat karena terkurung di panti jompo, nenek itu nekat lari dengan mengelabuhi penjaga. Dia beralasan ingin membeli permen karet dan aneka makanan ringan di warung dekat panti. Sebenarnya sang penjaga tidak mengizinkan dan berniat memberi bantuan, tapi si nenek bersikeras ingin belanja sendiri. Karena tak tahan mendengar rengekan, penjaga pun luluh dan mempersilakan si nenek untuk meluluskan keinginannya.

            Lepas dari pengawasan sang penjaga panti, nenek itu berjalan ke warung dengan terhuyung-huyung. Tertarik dengan mobil angkot warna merah, nenek itu lantas menyetop dan menaiki angkot dengan bantuan si kernet. Menujulah dia ke pasar.

Tidak ada komentar