Guide Wisata yang Baru Melejit itu ....
Bosan dengan pekerjaan sebagai karyawan agen wisata, aku memutuskan untuk menjadi pemandu wisatawan. Berbekal ilmu bahasa yang kukuasai, aku merasa lebih menikmati pekerjaan baru ini. Sekaligus aku mempraktikkan bahasa Inggris sebagai dasar ilmuku. Alangkah senangnya hatiku sekarang. Ke luar dari kesempitan yang benar-benar menekan hati.
Awalnya aku agak canggung saat masuk ke dunia baru ini. Apakah aku mampu berhadapan dengan wisatawan asing. Lalu apa yang harus aku lakukan jikalau struktur bahasa yang kuucapkan kacau dihadapan mereka? Ah, masa bodoh. Aku harus melaju. Pekerjaan ini lebih menantang dibandingkan pekerjaan lalu yang hanya menulis nota persetujuan berwisata orang lain. Aku mencoba.
Sekarang sudah berjalan hampir tiga tahun aku menjadi pemandu wisata. Tapi satu yang masih mengganjal, aku belum bisa melepaskan egositas dalam diriku. Semakin dalam aku berkomunikasi dengan para turis, aku menjadi semakin pongah. Memang dulu aku memutuskan ke luar dari pekerjaan terdahulu karena ada beberapa hal yang tidak masuk dalam misiku. Tapi apa lacur, sekarang aku malah terperosok ke dalam kenistaan. Setiap orang lokal yang ingin belajar dariku, aku merasa enggan menularkan ilmuku.
Ah, aku kembali dalam persimpangan.
Karyawan agen wisata, pemandu wisata ... menurutku sama saja
-- Teruntuk seseorang yang berbakat namun kupikir masih butuh pendamping yang mampu mengarahkannya.
Awalnya aku agak canggung saat masuk ke dunia baru ini. Apakah aku mampu berhadapan dengan wisatawan asing. Lalu apa yang harus aku lakukan jikalau struktur bahasa yang kuucapkan kacau dihadapan mereka? Ah, masa bodoh. Aku harus melaju. Pekerjaan ini lebih menantang dibandingkan pekerjaan lalu yang hanya menulis nota persetujuan berwisata orang lain. Aku mencoba.
Sekarang sudah berjalan hampir tiga tahun aku menjadi pemandu wisata. Tapi satu yang masih mengganjal, aku belum bisa melepaskan egositas dalam diriku. Semakin dalam aku berkomunikasi dengan para turis, aku menjadi semakin pongah. Memang dulu aku memutuskan ke luar dari pekerjaan terdahulu karena ada beberapa hal yang tidak masuk dalam misiku. Tapi apa lacur, sekarang aku malah terperosok ke dalam kenistaan. Setiap orang lokal yang ingin belajar dariku, aku merasa enggan menularkan ilmuku.
Ah, aku kembali dalam persimpangan.
Karyawan agen wisata, pemandu wisata ... menurutku sama saja
-- Teruntuk seseorang yang berbakat namun kupikir masih butuh pendamping yang mampu mengarahkannya.
Post a Comment