Header Ads

Gadis Yatim Piatu Memohon Pertolongan

    Gadis mungil itu sedang gelisah. Entah pikiran apa yang ada dalam kepalanya. Dia duduk tak tenang. Geser ke sana, geser ke sini, pantatnya mencari posisi yang nyaman. Sepertinya, ada yang mengganggu kestabilan emosinya.
    Ruangan itu hanya ada dirinya. Gadis kecil dengan kuncir rambut cengir kuda. Berpita merah dengan hiasan beruang mini. Sebetulnya dia berwajah cerah, tapi kali ini muram. Dia kemudian memutar badannya menghadap sandaran kursi. Menelangkupkan tangannya, juga kakinya dilingkarkan ke kaki kursi bagian atas. Dia dekap pelan, lalu ditekankan badannya ke depan, lalu direnggangkannya kembali. Dia pasti sedang membayangkan kursi itu adalah sosok ibunya.
    Sendiri dia menjadi pengisi ruangan pengap itu. Tak ada ibu, ayah, atau teman yang bisa diajak bermain. Hanya kursi kayu. Dia pandang sandaran bagian atas kursi itu. Ada sebuah papan melintang. Gadis itu mengibaratkan sandaran atas itu sebagai kepala kursi. Dia lantas mengelusnya, membelai, dan berharap kesendiriannya diketahui si kursi. Tapi si kursi diam saja. Tak berbicara.
    Sembari memelorotkan badannya hingga menyentuh tanah, tangan mungilnya memegang  kayu vertikal penghubung dudukan. Pantat gadis itu kali ini telah bersentuhan dengan dinginnya ubin. Lalu dia lepaskan tangannya dari kayu vertikal tersebut, hingga kali ini menyentuh dudukan kursi.
    Ada yang baru dari anggota kursi itu. Seperti perut ibu yang sering dia pukul-pukul karena tak dibelikan gulali. Gadis itu kemudian menepuk-nepuk pelan dudukan kursi sembari membayangkan wajah ibunya. Kali ini bukan perut ibu. Sang kursi belum juga menunjukkan respon. Karena semakin jengkel, dipukullah keras-keras dudukan kursi itu. Keras, keras, hingga suara bisingnya mengisi ruangan. Pelan, pelan, tangan gadis itu kepayahan. Dia menangis tersedu, meratapi kesendiriannya, mencari teman yang tak pernah akan datang. Ibu maupun ayah sudah tak akan kembali. Mereka mati. Semua mati meninggalkan kenangan usang yang terus saja menghantui. Gadis itu tertidur dengan kepala di dudukan kursi. Bermimpi dia tidur di pelukan ibu.










Tidak ada komentar