Header Ads

Surat Untuk Andrea Hirata, Laskar Pelangi

    Seorang guru sedang naik daun. Meroket. Bukan lagi sebagai busur panah layaknya cerita pewayangan, yang telah kita lupakan, tapi sekarang telah menjadi ROKET. Ya, senjata pembunuh massal!
   Semua perjuangannya, semua kerendahan hatinya, mendadak berubah menjadi sebuah makanan. Ya, makanan media. Televisi, radio, bahan gosip ibu-ibu kurang kerjaan, dan para tukang becak yang haus informasi terpanas.
  Aku tak pernah melihat acara saat Bu M, guru yang sedang naik daun itu, di televisi. Aku tidak pernah melihat raut mukanya. Dan aku tak mau melihatnya!
  Entah apakah ini sebuah fakta bahwa hatiku telah bebal?
  Tidak tahu juga.
  Tapi firasatku mengatakan bahwa perjuangan guru itu telah DIJUAL.
  Mungkin salah juga pendapatku, tapi mengapa saat ini kita terbelalak oleh satu orang guru itu?
  Sebuah potret yang aku masih kabur untuk melihatnya.

  Bukankah perjuangan tanpa pamrih benar-benar tanpa pamrih. Tanpa gembar-gembor, tanpa lahapan media yang rakus.

  Bantu aku menilai seorang guru yang sedang meroket itu!

 Dan aku bosan dengan "kegagapan" ini

Tidak ada komentar