Beda Pasar Tradisional dan Mal
Ada perbedaan Mal dan Pasar Tradisional:
1. Kalau pasar tradisional kita dituntut secara cerdas melakukan proses tawar-menawar, sedangkan mal kita dijadikan kambing congek tanpa berdaya.
2. Mal menawarkan sejuta pesona semu, akan tetapi di pasar tradisional "dipaksa" mencicipi barang murah tapi-biasanya kalau jeli tak murahan.
3. Budaya konsumerisme merajalela di mal, sedangkan pasar tradisional biasa saja.
4. Pasar tradisional becek dan kumuh, sedangkan mal bersih super kinclong.
5. Penjual di pasar tradisional terkesan asal-asalan menawarkan barang, dan pembelinya juga menawar tak ukuran.
6. Di Mal banyak pelacuran terselubung, sedangkan pasar tradisional kemungkinan besar tipis ada bisnis mesum.
7. Produk luar negeri banyak di mal dan dianggap gengsi, sedangkan di pasar tradisional sebagian besar produk dalam negeri yang dianggap remeh.
8. Seni berdagang tak kita temui di mal.
9. Kalau belanja di Mal kita membuat kaya orang yang sudah kaya, sedangkan kalau belanja di pasar tradisional memberi penghidupan bagi orang yang betul-betul membutuhkan.
10. Mal banyak dikunjungi anak sekolah. Sementara, jika anak sekolah tersebut ditanya "Tahu nggak bentuk pasar tradisional?", jawabnya "Enakan di mal beli baju!" sambil ngeloyor pergi.
Semua adalah pilihan. Belanja cerdas, irit, ada unsur seni (bukan air seni), ataupun kategori Anda. Mari memilih!
1. Kalau pasar tradisional kita dituntut secara cerdas melakukan proses tawar-menawar, sedangkan mal kita dijadikan kambing congek tanpa berdaya.
2. Mal menawarkan sejuta pesona semu, akan tetapi di pasar tradisional "dipaksa" mencicipi barang murah tapi-biasanya kalau jeli tak murahan.
3. Budaya konsumerisme merajalela di mal, sedangkan pasar tradisional biasa saja.
4. Pasar tradisional becek dan kumuh, sedangkan mal bersih super kinclong.
5. Penjual di pasar tradisional terkesan asal-asalan menawarkan barang, dan pembelinya juga menawar tak ukuran.
6. Di Mal banyak pelacuran terselubung, sedangkan pasar tradisional kemungkinan besar tipis ada bisnis mesum.
7. Produk luar negeri banyak di mal dan dianggap gengsi, sedangkan di pasar tradisional sebagian besar produk dalam negeri yang dianggap remeh.
8. Seni berdagang tak kita temui di mal.
9. Kalau belanja di Mal kita membuat kaya orang yang sudah kaya, sedangkan kalau belanja di pasar tradisional memberi penghidupan bagi orang yang betul-betul membutuhkan.
10. Mal banyak dikunjungi anak sekolah. Sementara, jika anak sekolah tersebut ditanya "Tahu nggak bentuk pasar tradisional?", jawabnya "Enakan di mal beli baju!" sambil ngeloyor pergi.
Semua adalah pilihan. Belanja cerdas, irit, ada unsur seni (bukan air seni), ataupun kategori Anda. Mari memilih!
Kalo lagi butuh belanja sayur mayur, ikan dkk mending pilih pasar tradisional.
BalasHapusKalo butuh tempat buat cuci mata................ya ke mall lahh
gak becek....hi hi hi
eh, siapa bilang di pasar ga bisa cuci mata. Ibu-ibu penjual dagangan di sana juga cantik-cantik, lho ... cuma dah uzur kayaknya ... hehehe
BalasHapusKan bisa pakai sepatu bot ke pasar ... Eksentrik kali yeee
secara anak mal gitu lohh... tampilan mal tuh lebih seru!
BalasHapusYeee ... masa bodok, Ndah! Mana tahan dengan uangnya ... Anak kos tuh, kerennya ya ke Pasar ... Itu namanya gaulll ...
BalasHapusklo di pasar tradisional harga barang2x tu murah2,,trus qt bisa tawar-menawar harga lagi...tapi klo mau belanja+mejeng ke mall ajee..iye nggak
BalasHapussilakan memilih ... hehehe
BalasHapusyang pasti saya cinta berat ama pasar tradisional!
mejeng di pasar saja, sama saya!