RAIBNYA TOILET di WARUNG PADANG
Ini tentang warung makan Padang lagi.
Sekarang, ada tulisan "Maaf nggak ada kamar mandi. Oke!".
Memang petak warung ini tidak luas. Cuma 5 m x 5 m. Dengan 4 karyawan, saya jadi berpikir kalau mereka kebelet pipis ke mana gerangan mereka ber-emergensi?
Oh, saya intip memang kamar kecil warungnya mereka gunakan buat cuci piring. Alamak, ambo rambut kribo ....
Saya masih penasaran dengan bagaimana mereka pipis. Tidak mungkin kan toilet warung mereka campur baurkan dengan aktivitas pribadi sedangkan piring dan gelas bergeletakan di situ.
Pun saya paksakan diri bertanya pada si Uni penjualnya.
'Uni, kamu pipis gimana?' tanya saya.
Si Uni kaget dan mukanya berubah kecut. Sontak saya sadar kalau pertanyaan saya tidak sopan. Baik, saya mengubah pertanyaan.
'Di warung ini ada tulisan nggak ada toilet. Bagaimana jika Uni kebelet? Kos dekat sini, ya? Jadi tinggal lari!'
Saya lega karena mempersembahkan pertanyaan yang dewasa dan intelek. Si Uni datar datar saja wajahnya sembari membungkus nasi pesanan dengan jepretan karet gelangnya yang "ceplak" keras yang khas.
'Mas, kami berempat punya kemampuan seperti onta Arab. Ibarat melakukan perjalanan jauh di padang pasir, onta bisa hanya minum sekali. Begitupun kami. Pipis hanya proses daur ulang tubuh yang simpel.'
Post a Comment