Header Ads

Apa yang Dibutuhkan si Nenek Sihir Selain Sapu Terbang?


Malam gulita di malam Kamis Pahing ini. Awan gemeluduk bagaikan dewa dewa marah, saling bertengkar dan melemparkan alat alat dapur mereka; krompyang bunyi panci, glodak suara lemari rubuh. Angin mobat mabit seperti penari jaipong teler ciu atau tuak. Agaknya, hujan plus badai menyerang sebuah perkampung berjuluk: "Damai Siti"--jika Anda memprotes kesalahan penulisan yang seharusnya City, sila diam karena nama itu terlalu kebarat baratan. Siti lebih baik.

Ada satu rumah reyot yang mau ambruk segan dan berdiri tak mampu. Di dalamnya, seorang nenek renta merenung. Ia penyihir baik budi. Menyeruput teh hijau pelangsing perut diselingi menginang, ia membuka album foto.

'Si Maridjan,' Nenek Sihir bernama asli Kartini Sukartini menunjuk foto seorang laki laki. 'Dia sudah sembuh ambeiennya berkatku. Coba aku telat datang ke rumahnya, wah ... Bisa kehabisan darah dia!'

Si nenek punya keahlian menyembuhkan macam macam penyakit. Ia dulu pernah kuliah di Fakultas Kedokteran tapi DO karena bersitegang dengan dosen pembimbingnya. Mutung, iapun belajar ilmu kesehatan secara otodidak dan bertekad bisa menyembuhkan orang orang sakit. Tak ada niat dirinya membalas dendam pada bekas dosennya. Waktu membuktikan, Kartini mumpuni di dunia medis.

'Stephanie .... Apa ya dia?' ia mengingat ingat.

Nenek sihir bangkit dari duduknya menuju kalender di dinding bambu rumahnya. Ia mengecek tulisan pengingat di situ.

'Oh, Jeng Steph harus dikasih treatment lanjutan. Dia ketakutan sama gosip kiamat 21 12 2012!' katanya.

Memang benar, seluruh warga di kampung Damai Siti takut mati. Ada beberapa yang sudah bikin kapal besar, menyiapkan pelampung, atau lain lain. Semua panik.

'Aku berangkat!' seru si nenek melesat ke pintu. 'Mana sapu terbangku? Aduh, hilang ke mana je?!'

Si nenek kebingungan. Ia ke sana kemari tak menemukan sapu terbangnya.

'Oke, aku naik angkot!' Serunya. 'Aduh, ntar aku diperkosa. Kuyakin mereka akan gelap mata walaupun tahu aku sudah nenek nenek menopause! Baiklah. Aku jalan kaki ke Jeng Steph.'


____________________________________________
Sumber gambar: clipartandcrafts.com
Mengobrol teduhlah kita di www.rumahdanie.blogspot.com

Tidak ada komentar