Header Ads

Sandal Bersayap di Masjid

Berkali kali ia bilang begini:
'Di luar masjid, saat jamaah khusyuk shalat, sandal sandal mendadak punya sayap. Mereka terbang!'

Bertubi tubi pula kukatakan kalau temanku ini tengah mengigau.

'Benar loh, Dan.' jelasnya lagi mendesakku. 'Sandal bagus sama yang dekil beda ketinggian terbangnya. Kalau yang bagus apalagi baru, bisa sampai kubah!'

Badan temanku seolah melompat dalam sila kami. Ta

ngannya menyapu udara. Lama lama aku geram. Kurespon dirinya dengan satu alasan: kasihan belaka.

'Kau bisa tahu sandal sandal itu bisa terbang dari mana?' tanyaku. Kucari cari gurat keraguan di wajahnya, tidak ada. Ia memang pandai menyembunyikan apapun yang ia rasa dan pikir. Kuakui, ia aktor jenius.

'Aku sengaja datang shalat telat. Masbuk. Jadi sepintas kulihat dan kubiarkan sandal sandal terbang.' ucapnya relaks. 'Kayanya para malaikat memakai mereka ....'

Batinku, anak ini makin tak waras.
'Kau sangka Malaikat butuh itu? Nyatanya selesai shalat, masih ada itu sandal sandal. Mereka ajeg di tempat.' kataku.

'Nggak juga, Dan. Ada beberapa raib. Mungkin ada malaikat yang demen ya? Jadi lupa balikin!'

Ia mengarang terus. Itu ulah pengutil. Dosa, benar benar dosa temanku berpikir begitu. Malaikat tak pernah punya niat buruk.

'Kau ke masjid mau shalat atau mengamati sandal?' Aku bertanya lagi. Kesekian kalinya.
'Eh, Dan. Tahu nggak kalau sandal sandal di masjid tiap malam Jumat berubah Onta?'

TIDAK .... Aku atau dia yang sinting?!
 
______
Sumber gambar: terselubung.blogspot.com

Tidak ada komentar