Your Song: Merelakan ia untuk Bebas Bernyanyi
Suaramu tak merdu. Tapi kau masih saja menyanyi. Sejujurnya, tak kuasa telinga ini menerima setiap nada yang kau luncurkan. Pekak, tak nyaman, membuatku gelisah. Tetap saja dirimu bernyanyi. Sungguh aneh. Apakah ini kepercayaan diri yang berlebihan, atau kau ingin menantang dunia jika menyanyi adalah hak universal? Yang dimiliki oleh setiap insan di dunia. Bagimu?
Lantas aku berpikir, tak layaklah diriku menghentikan dirimu untuk bernyanyi. Sama halnya jika kutahan dirimu untuk tidak berkata, menjadilah aku monstermu. Seburuk apapun, pantaslah dirimu dengar. Meski diriku harus menahan perih di telinga. Berontak meluapkan marah atas nyanyianmu, agaknya tidak bijaksana dengan ukuran usiaku sekarang. Tak bolehlah itu terjadi. Kuputuskan merelakan dirimu untuk menyanyi sepuasmu. Dan kudengarkan sekuat diriku mampu menikmati.
Merdu ataupun tidak, hanya dua kata. Selebihnya, teruslah bernyanyi. Dengan lagu indahmu. Versi dirimu. Dan kelak bagiku.
Meribut di www.andhysmarty.multiply.com
Lantas aku berpikir, tak layaklah diriku menghentikan dirimu untuk bernyanyi. Sama halnya jika kutahan dirimu untuk tidak berkata, menjadilah aku monstermu. Seburuk apapun, pantaslah dirimu dengar. Meski diriku harus menahan perih di telinga. Berontak meluapkan marah atas nyanyianmu, agaknya tidak bijaksana dengan ukuran usiaku sekarang. Tak bolehlah itu terjadi. Kuputuskan merelakan dirimu untuk menyanyi sepuasmu. Dan kudengarkan sekuat diriku mampu menikmati.
Merdu ataupun tidak, hanya dua kata. Selebihnya, teruslah bernyanyi. Dengan lagu indahmu. Versi dirimu. Dan kelak bagiku.
Meribut di www.andhysmarty.multiply.com
Post a Comment