Manajemen Cinta Penuh Nafsu

Tunjukkan cintamu, bukan nafsumu. Bahasa santumu meski tetap berbicara tentang nafsu. Andai aku berada di dekatmu, akan kuajarkan cinta dan bagaimana merasakan cinta yang sesungguhnya. Hingga kau tahu pasti bahwa cinta bukanlah nafsu. Dan kita menjalani hidup ini dengan nafsu yang menebarkan cinta.

Mari kemari, jangan ke sana, di sana banyak orang dengan cinta yang palsu. Memberi dan meminta cinta semu. Palsu karena yang mereka tawarkan bukan hati, tapi otak. Otak yang telah keruh dengan rutinitas yang selalu menjemukan. Kemarilah sayang dan akan kutunjukkan buku tentang cinta. Bukan Kama Sutra, bukan Serat Centhini, atau majalah Playboy, tapi akan kusodorkan hatiku. Hatiku yang sedang mencari cinta. Tak lebih dari itu. Karena aku yakin hatiku sudah penuh dengan cinta. Dan ingin kutawarkan kepadamu, tidak seperti orang orang yang ketagihan cinta.

Tunjukkan cintamu jika kau sudah menyerap semua ajaranku. Cinta yang tidak mengandung dendam, yang selalu berprasangka baik dan tak melibatkan kecemburuan. Aku yakin kau merasa nyaman berada di dekatku, seratus persen kau akan menggelayut manja seperti anak kecil pada bundanya.

Ha, ha, ha, ha, tertawa
Hi, hi, hi, hi, menangis
Ho, ho, ho, ho, biarkan
Ah, ah, ah, ah, jangan lupa
Kembali ke realita