PNS, Cerutu, dan Impian Buta
Bersama cerutu, tinggal sebatang, kuisap dalam dalam. Di antara hujan yang mengguyur kotaku. Dan burung burung kuntul yang biasa menghias angkasa, kini mereka terbisu di entah mana. Aku pun menyelamatkan nyawaku, di rumah ditemani buku buku yang berserak di lantai. Seminggu lagi, menuju tes CPNS.
Berlatih mengusir kantuk. Itu yang paling berat bagiku. Setelah makan, merokok antara cerutu dan yang biasa, selalu kepala menjadi berat. Ujungnya, target menyelesaikan latihan tes bahasa, logika, bangun ruang, amblas tak berbekas. Ikut bersama mimpi: duduk di kursi paling empuk di kementrian yang sangat aku dambakan. Kopi sudah habis. Dua gelas.
Kuperhatikan serangga di pojok ruangan. Tertunduk lesu, menunggu hujan reda. Selanjutnya, ia pasti pergi lagi mencari bini baru. Sama denganku, jika hari terang, dijamin motorku tak berhenti menderu. Ada ada saja yang kulakukan. Menuruti ajakan teman menonton film bioskop, makan ramai ramai di satu warung gaul, atau sekadar berputar putar mengukur jalan kota. Ah, kepala ini serasa akan pecah. Antara harapan menjadi PNS di tes nanti dan kenikmatan bersama kawan kawan. Kekuranganku yang terus mengganggu adalah tak adanya fokus.
Azan berkumandang. Waktu shalat ashar.
Kubanting buku ‘Persiapan Hebat Tes CPNS’. Saatnya berpasrah diri kepada sang Empunya hidup. Berdoa semoga apa yang sudah kupelajari tertanam dalam di otakku. Dan nantinya soal yang muncul sama percis dengan yang aku pelototi setiap hari. Ah, mimpi menjadi PNS benar benar menyata. Bapa ibu bangga dan memberi ucapan selamat saat pelantikan.
Begitulah hidup. Pasti ada padaku.
Meribut di www.andhysmarty.multiply.com
Berlatih mengusir kantuk. Itu yang paling berat bagiku. Setelah makan, merokok antara cerutu dan yang biasa, selalu kepala menjadi berat. Ujungnya, target menyelesaikan latihan tes bahasa, logika, bangun ruang, amblas tak berbekas. Ikut bersama mimpi: duduk di kursi paling empuk di kementrian yang sangat aku dambakan. Kopi sudah habis. Dua gelas.
Kuperhatikan serangga di pojok ruangan. Tertunduk lesu, menunggu hujan reda. Selanjutnya, ia pasti pergi lagi mencari bini baru. Sama denganku, jika hari terang, dijamin motorku tak berhenti menderu. Ada ada saja yang kulakukan. Menuruti ajakan teman menonton film bioskop, makan ramai ramai di satu warung gaul, atau sekadar berputar putar mengukur jalan kota. Ah, kepala ini serasa akan pecah. Antara harapan menjadi PNS di tes nanti dan kenikmatan bersama kawan kawan. Kekuranganku yang terus mengganggu adalah tak adanya fokus.
Azan berkumandang. Waktu shalat ashar.
Kubanting buku ‘Persiapan Hebat Tes CPNS’. Saatnya berpasrah diri kepada sang Empunya hidup. Berdoa semoga apa yang sudah kupelajari tertanam dalam di otakku. Dan nantinya soal yang muncul sama percis dengan yang aku pelototi setiap hari. Ah, mimpi menjadi PNS benar benar menyata. Bapa ibu bangga dan memberi ucapan selamat saat pelantikan.
Begitulah hidup. Pasti ada padaku.
Meribut di www.andhysmarty.multiply.com
PNS dipuja tapi dihina juga... :)
BalasHapusRisiko para keren ya kaya gitu.
BalasHapusHarus berani sewaktu waktu kena serangan jantung xixixixix