Melepas Merpati
Lepas. Ia pergi, berlari menghindar meninggalkan bekas. Di tanah, tak mampu angin menutupnya dengan tumpukan debu. Carilah ke mana ia bersembunyi, pastilah sulit karena ia sudah mengganti wajahnya. Dengan yang lebih baru, tak peduli lagi tentang masa lalu saat masih menyatu.
Di sini, di atas batu di tengah sungai berair berolak. Masih membayangkan apa yang pernah dilakukan. Atas dia, juga dia padaku. Perselisihan yang sudah tak bisa diakrabkan, meletus saat malam bisu kala orang orang pulas di ranjang mereka. Dan, kurelakan kepergiaannya. Menemukan dirinya yang sulit kukendalikan. Ia ingin bebas, menjauh dari kebosanan. Bingar di tempat baru, begitu yang ia harap. Yang menawarkan keramaian dan kemegahan. Bukan yang hening bersamaku.
Bagiku, mulut berbicara namun hati tersiksa. Terlalu banyak kenangan yang merenggut kepercayaanku. Dari dirinya. Dan kubiarkan jiwaku merasa, tanpa harus larut terlalu dalam hingga berujung kematian. Masih banyak kisah indah yang musti dibuat. Tidak melulu meringkuk sedih atas kepergiannya.
Merelakan adalah jawaban semua ini.
Selamat jalan Kekasih.
Meribut di www.andhysmarty.multiply.
Di sini, di atas batu di tengah sungai berair berolak. Masih membayangkan apa yang pernah dilakukan. Atas dia, juga dia padaku. Perselisihan yang sudah tak bisa diakrabkan, meletus saat malam bisu kala orang orang pulas di ranjang mereka. Dan, kurelakan kepergiaannya. Menemukan dirinya yang sulit kukendalikan. Ia ingin bebas, menjauh dari kebosanan. Bingar di tempat baru, begitu yang ia harap. Yang menawarkan keramaian dan kemegahan. Bukan yang hening bersamaku.
Bagiku, mulut berbicara namun hati tersiksa. Terlalu banyak kenangan yang merenggut kepercayaanku. Dari dirinya. Dan kubiarkan jiwaku merasa, tanpa harus larut terlalu dalam hingga berujung kematian. Masih banyak kisah indah yang musti dibuat. Tidak melulu meringkuk sedih atas kepergiannya.
Merelakan adalah jawaban semua ini.
Selamat jalan Kekasih.
Meribut di www.andhysmarty.multiply.
Post a Comment