Menulis Ilmiah, Semudah Menulis Fiksi?
Menjadi ganjalan terbesar bagi saya saat ini: Menulis ilmiah. Otak ini terlalu sering saya gunakan untuk menulis bebas, bergaya fiksi. Dan, ah ... betapa menjengkelkan jika saya harus menghitung, mengukur, melaporkan, hal hal yang berbau keteknikan. Rasanya, ingin teriak:
'Seperti apa menulis ilmiah yang menarik?'
'Apakah sama dengan menulis fiksi?'
Tapi, saya yakin. Kegemaran mendongeng, jika boleh saya menyebut dengan kata itu, pasti ada sambungan antara keduanya.
APA?
Lalu, saya membaca Pidato Pengukuhan Profesor Djoko Legono. Tanpa bermaksud apa apa, sepertinya menulis ilmiah yang populer seperti itu gerangan.
APAKAH BENAR?
Lalu gaya tulisan saya akan saya geser ke mana?
Tapi, pasti akan lebih berwarna. Dengan berlatih menulis ilmiah.
Semoga ada jalan menuju menulis ilmiah dengan baik. Amin.
Target awal: Mencermati dan mempelajari gaya tulisan para senior.
BalasHapusAku saja jadi Doping II-mu, metode penulisanku bagus lho, walopun dulu Metode Penelitian cuma dapat C...
oya. yuk mari lempar ke saya.
BalasHapus