To you Mr. AB. I know your new machine now. Baby Doll, yaw?
'Aduh, lagi dapat ditambah dingin rasanya pengin mati.'
Ia menggunakan istilah dapat untuk mengekspresikan ke haid an dirinya. Di tempat umum, di facebook, yang sedang menghiptonis seluruh orang di jagad.
Lain waktu ia mengeluh membaca novel Ayat ayat Cinta yang membuatnya mengantuk. Di tengah hari, dia menceritakan jemur menjemur kasur dan hidungnya yang meresapi bau sinar mentari. Dan ini dan itu.
Baik, itulah dirinya. Penggantiku. Aku tak mengecek segala performansi anak buahmu, AB. Tak mungkin. Orang bejatlah aku. Tapi, sekarang aku tahu kapasitas perahan terbarumu. Hingga masalah haid diumbar, catat bukan suatu karya.
Kumenulis ini biar bebanku berkurang. Terngiang ngiang terus saat kau mengatakan diriku buruk membuat sinopsis. Biadab kau seluruh anakmu kudoakan seperti aku. Dan kini kau seolah menemui karma. Mendapat pengganti diriku dengan ia yang ... aku tak mau menyimpulkan. Karena ia berhak pula berkembang. Jangan, sekali lagi jangan kau jerembabkan dia, AB. Kumohon. Tahanlah perilaku bak Dewamu. Kau bukan Tuhan. Kau manajer yang mengelola, bukan menerima bonus semata. Dan tertawa, tertawa, tertawa. Mengucap alhamdulillah, biar engkau dianggap manajer islami.
Maafkan jika kini aku menjadi seterumu. Kuingin kau habis agar penjajahanmu terhenti. Tidak memakan mangsa baru.
Aku tahu maksudmu baik. Tapi sungguh tak adil jika prestasi gemilangku kau nikmati sendiri. Baik aku mengalah. Tapi aku berjanji melakukan tindakan apapun untuk membuatmu MATI.
Selamat menanti ajalmu, AB.
Ia menggunakan istilah dapat untuk mengekspresikan ke haid an dirinya. Di tempat umum, di facebook, yang sedang menghiptonis seluruh orang di jagad.
Lain waktu ia mengeluh membaca novel Ayat ayat Cinta yang membuatnya mengantuk. Di tengah hari, dia menceritakan jemur menjemur kasur dan hidungnya yang meresapi bau sinar mentari. Dan ini dan itu.
Baik, itulah dirinya. Penggantiku. Aku tak mengecek segala performansi anak buahmu, AB. Tak mungkin. Orang bejatlah aku. Tapi, sekarang aku tahu kapasitas perahan terbarumu. Hingga masalah haid diumbar, catat bukan suatu karya.
Kumenulis ini biar bebanku berkurang. Terngiang ngiang terus saat kau mengatakan diriku buruk membuat sinopsis. Biadab kau seluruh anakmu kudoakan seperti aku. Dan kini kau seolah menemui karma. Mendapat pengganti diriku dengan ia yang ... aku tak mau menyimpulkan. Karena ia berhak pula berkembang. Jangan, sekali lagi jangan kau jerembabkan dia, AB. Kumohon. Tahanlah perilaku bak Dewamu. Kau bukan Tuhan. Kau manajer yang mengelola, bukan menerima bonus semata. Dan tertawa, tertawa, tertawa. Mengucap alhamdulillah, biar engkau dianggap manajer islami.
Maafkan jika kini aku menjadi seterumu. Kuingin kau habis agar penjajahanmu terhenti. Tidak memakan mangsa baru.
Aku tahu maksudmu baik. Tapi sungguh tak adil jika prestasi gemilangku kau nikmati sendiri. Baik aku mengalah. Tapi aku berjanji melakukan tindakan apapun untuk membuatmu MATI.
Selamat menanti ajalmu, AB.
semangat
BalasHapusYes, semangat! Trims anyway Teh.
BalasHapus
BalasHapusAB itu yang terlibat Lumpur Lapindo, bukan?
Ada Bleh ....
BalasHapusTanya Izmiya. He6
BalasHapusIzmiya dan Tamiya, berhubungankah?
Ada. Izmiya bisnis tamiya. Oh duit duit duweeet
BalasHapus