Header Ads

Antara Kingkong dan Kelinci

07.54
Mengerucutkan pilihan menjadi dua. Antara dia dan ia. Sama sama kompeten, tak ada cela. Tinggal memilih pada waktu yang tepat. Clup, air panas matang menjadi teh harum nan sedap.

'Memilih apa Bung?'
'Mmm ... Anti nyamuk bakar,' bualku. 'Ada merek kingkong dan kelinci. Pernah pakai salah satunya? Lebih bagus mana?'
'Kalau saya pilih kelinci. Kingkong bikin bulu badanku gatal.'
'Lah kok bisa? Berapa hari kamu garuk garuk?' tanyaku asal biar misteri pilih memilihku tak terbongkar.
'Pernah sampai dua hari dua malam. Persis singkong deh pokoknya.'
Pembicaraan sekali lagi kuarahkan ke jalan yang salah. Makin masuk ke hutan belantara. Biar saja ia yang garuk garuk bertemu dengan sesepuhnya, kingkong.
'Omong omong, kita tadi ngobrol apa?'
Astaga, dia mulai berbalik. Menyerangku dan kembali kepada pembicaraan awal.
'Anu, nasi pecel Gambringan enak banget.'
'Ohya? Yuk, saya traktir.'
Alhamdulillah, rezeki.

Post a Comment

11 komentar:

  1. Dannie Young3 Mei 2009 pukul 07.56

    Aku dan saya, selalu bertindihan

    BalasHapus
  2. Dannie Young3 Mei 2009 pukul 07.57

    Bret, kingkong bukan singkong.

    BalasHapus
  3. Alfa Lubis5 Mei 2009 pukul 23.10


    Nasi pecel Gambringan lauknya apa? Pergedel singkong atau sate kelinci?

    BalasHapus
  4. Dannie Young6 Mei 2009 pukul 01.28

    Wah ide jos. Thanx Alpha.
    Bisa dicoba tu peluang.
    Yang asli, lauknya peyek aja. Tapi kok kurang boom ya?
    Ada idekah?

    BalasHapus
  5. Alfa Lubis6 Mei 2009 pukul 21.58


    Sate bekicot? Ndy, bekicot halal ga sih? Keknya menarik juga sebagai sumber protein, tapi takut dosa.

    Kalo pengen boom, gunakan saja bumbu oseng mercon untuk semua hidangan.

    BalasHapus
  6. Dannie Young6 Mei 2009 pukul 23.42

    Aku suka banget tu sate bekicot. Mm, enak banget.
    Aku tak tau ya masalah haram/halalnya.
    Swikee aja aku makan. Katanya ga haram.

    Mercone disumet ning cangkemmu ya

    BalasHapus
  7. Alfa Lubis7 Mei 2009 pukul 00.10


    Kalo cangkemku disumbat mercon, ntar ga vokal lagi dong. Terpaksa ngomong dari burit. Wahahah. Crut.

    BalasHapus
  8. Dannie Young7 Mei 2009 pukul 00.54

    Oh sayang Mr. Jaya Suprana sudah meninggal. Aku rasa gen Batak, Mandailing dan sekitarnya jago menyanyi. Tak perlulah kursus vokal

    BalasHapus
  9. Alfa Lubis9 Mei 2009 pukul 02.59


    Ah, serius? Masa Jaya Suprana udah meninggal? Udah lama?

    Ngga, aku bukan fans beliau, tapi heran kok aku tak tau info kematiannya....

    BalasHapus
  10. Alfa Lubis9 Mei 2009 pukul 03.00


    Aku ngga bisa nyanyi kok. Kentutku aja sember.

    BalasHapus
  11. Dannie Young9 Mei 2009 pukul 04.26

    Halow. Kamana wae Akang?
    Secara, orang Indonesia ga doyan gosip, mana tahan.
    Helow

    kentutku bermelodi.
    Lepas kursus di Andi Rianto Magenta Orchestra.

    BalasHapus

Langganan: Posting Komentar ( Atom )