I hate my daddy and my brother so much!
Terinspirasi kasus Cici Faramida, aku memukul pipi adikku. Dua kali, kanan lalu kiri. Selang 1 menit, diselingi pesan sponsor berupa kata kata mutiara umpatan yang syahdu.
'Anjing, bajingan. Kusumpahi jadi kere!' teriak adikku.
Aku membalas tak kalah nyaring. Hardikku agak manja, tapi pedas. Menusuk perasaan.
'Lu pikir elu sapah?! Guwe anak pertama!' Emosiku tak terkendali, hingga logat Jawaku menjadi Betawi. Bukankah ini suatu bentuk anti rasisku? Kecintaanku terhadap budaya lain sangat tinggi. Yah begitulah nasib anak intelektual berdaya ledak tinggi, amarahnya.
Adikku melonglong, meminta bantuan ayah.
'Ayah, aku diantem. Dijotos.'
Tangis adikku pecah. Ayahku beraksi dengan kaokan kerasnya. Ia memihak adikku.
Oh, jadi dia ayah diskriminatif ya?! Oke kita lanjutkan.
'Adikmu kamu apain?' Sejak kapan seorang lulusan SMP, tua beruban, bergaya gaul kaya anak sekaran. Ayahku, dasar.
Aku kalap. Kubanting gelas, piring, dan kutang ibu kusambar dan kulemparkan ke muka ayah. Oya, ibu pergi ke pasar. Membeli gelas, piring, dan kutang buat pengganti pertikaian kami. Insting ibu memang hebat.
Puas meluapkan perasaan, aku adikku dan ayah bersalam salaman. Idul Fitri tahap 2.
'Anjing, bajingan. Kusumpahi jadi kere!' teriak adikku.
Aku membalas tak kalah nyaring. Hardikku agak manja, tapi pedas. Menusuk perasaan.
'Lu pikir elu sapah?! Guwe anak pertama!' Emosiku tak terkendali, hingga logat Jawaku menjadi Betawi. Bukankah ini suatu bentuk anti rasisku? Kecintaanku terhadap budaya lain sangat tinggi. Yah begitulah nasib anak intelektual berdaya ledak tinggi, amarahnya.
Adikku melonglong, meminta bantuan ayah.
'Ayah, aku diantem. Dijotos.'
Tangis adikku pecah. Ayahku beraksi dengan kaokan kerasnya. Ia memihak adikku.
Oh, jadi dia ayah diskriminatif ya?! Oke kita lanjutkan.
'Adikmu kamu apain?' Sejak kapan seorang lulusan SMP, tua beruban, bergaya gaul kaya anak sekaran. Ayahku, dasar.
Aku kalap. Kubanting gelas, piring, dan kutang ibu kusambar dan kulemparkan ke muka ayah. Oya, ibu pergi ke pasar. Membeli gelas, piring, dan kutang buat pengganti pertikaian kami. Insting ibu memang hebat.
Puas meluapkan perasaan, aku adikku dan ayah bersalam salaman. Idul Fitri tahap 2.
apa kabar An :) masih bersetia dengan blog di MP tho, he he he...
BalasHapusFine thank you Sis. Am I rea££y £ike a British man NOW? Correct.
BalasHapusIya euy. FB mah vdah ga kepakai. Terlalu gawul.
Yu dmana Nov?
Baju pink kamu ni sdang kau pakai yak?He6
BalasHapusMbah Nikin, kulo pengen nambah susuk, Mbah.... Di jidat, biar pinter.
Ow bisa Dik.
BalasHapusYang generik cepat me£epuh. Yang mahal pasti Adik ga mampu. Atau pake susuk wajan aja?
Ow bisa Dik.
BalasHapusYang generik cepat me£epuh. Yang mahal pasti Adik ga mampu. Atau pake susuk wajan aja?
Ow bisa Dik.
BalasHapusYang generik cepat me£epuh. Yang mahal pasti Adik ga mampu. Atau pake susuk wajan aja?
Ow bisa Dik.
BalasHapusYang generik cepat me£epuh. Yang mahal pasti Adik ga mampu. Atau pake susuk wajan aja?
BalasHapusSusuk apa saja pun boleh, Mbah. Asalkan tak diketik empat kali.
Well, untung aja ending-nya baik.
BalasHapus@loveness: mangaf. Kecanduan.
BalasHapus@fajri: kok lamu tahu nama ibuku Endang, Jri? OMG. Buka praktik ga yu? He6
BalasHapusKecanduanmu unik ya. Kalau kau merokok pastilah senang produsen rokok.
Cukuplah aku menjadi pengecer. Untuk bertahap menjadi produsen.
BalasHapusCukuplah aku menjadi pengecer. Untuk bertahap menjadi produsen.
BalasHapusCukuplah aku menjadi pengecer. Untuk bertahap menjadi produsen.
BalasHapusCukuplah aku menjadi pengecer. Untuk bertahap menjadi produsen.
BalasHapus
BalasHapusIya, produsen serba empat kali. Dirikan perusahaan seluler baru gih, mereknya: 4. Begitu Jauh, Begitu Semu.
Kepencet lageh.
BalasHapus
BalasHapusJarimu ngga ahli ya. Atau hapemu udah kelewat uzur?
wah-wah ... :)
BalasHapusHanya Elvi Sukaesih yang bisa meneruskan lirik di atas. 'Gula, gulaaa ... Mana mungkin suamiku datang ke rumahku. Tanpa kausuguhkan, tanpa kauhidangkan. Gula gula gula gula yg manis.'
BalasHapus
BalasHapusBoneka cantik, dari Grobogan.... Hilanglah cantik, tinggal Grobogan.... Ellya Khadam.
maaf, tidak menerima India gadungan :p
BalasHapus
BalasHapusMemang punyaku tak segede punya India. Ah, punya apa? Saru. Untung theme barumu keren, lebih gampang dibaca. Hore. Plok-plok-plok. Tabokan Maut Gunung Simago-Mago.
Asal comot aja. Lagian males CSS atawa RSS ria.
BalasHapusSolekan mautku membuat dirimu terkuplek kuplek bukan? Tentu lah. Si Gembrot dari Gunung Kempot
BalasHapusTabik, Rekan Seperjuangan.
Perang Padri sudah usai Bung.
BalasHapus
BalasHapusLho, kok sudah?
Hanya awan yang memakan malam.
BalasHapus
BalasHapusMemangnya awan itu gula-kapas apa....
Tak jauh
BalasHapus