Membayangkan Indonesia tanpa Bali
Matahari tertutup oleh samar. Enggan menuju ranjang lipatan gunung. Ada yang mengganggu, tugasnya belum selesai. Menghitamkan kulit insan di bawahnya. Dalam posisi tengkurap, seorang bule masih tersisa pada bagian dalam celana. Butuh waktu sebentar, lima detik saja. Bugil di saat para teman beranjak menuju restoran. Tanggal bikini, lepas juntai kait. Menuju senja di Pulau Bali.
Aku menyukai pantai di sini. Tak ada tedeng aling, asli manusia tunjuk, tanpa busana bersih, polos tak berpikir apa. Pulau eksotis dengan tawaran pelepas penat, bukan berahi.
Matahari mengejan meluncurkan ultravioletnya. Memekatkan pigmen turis cantik di bawah. Malu malu, perempuan itu puas, selanjutnya bercerita dari mulut ke telinga teman di negerinya.
BOM!
Alasan agama. Tidak, tidak, mengapa?
Bali adalah Bali.
Membayangkan Indonesia tanpa Bali.
Aku menyukai pantai di sini. Tak ada tedeng aling, asli manusia tunjuk, tanpa busana bersih, polos tak berpikir apa. Pulau eksotis dengan tawaran pelepas penat, bukan berahi.
Matahari mengejan meluncurkan ultravioletnya. Memekatkan pigmen turis cantik di bawah. Malu malu, perempuan itu puas, selanjutnya bercerita dari mulut ke telinga teman di negerinya.
BOM!
Alasan agama. Tidak, tidak, mengapa?
Bali adalah Bali.
Membayangkan Indonesia tanpa Bali.
Post a Comment