KAPOK LOMBOK
Pagi pagi sudah cekikikan sekaligus senang mendengar dua orang mengobrol tentang rokok di bagian depan angkot. Mereka sang sopir dan temannya. Meski mereka berbahasa Sunda, kuping saya bisa menerjemahkan bahasa apa saja ketika bersinggungan dengan rokok.
Sopir: 'Saya ngeri euy setelah baca cerpen "Asyik Kebul Kebul, Perokok Dungu Mati Masuk Got".'
Temannya: 'Kenapa itu, Mang?'
Sopir: 'Di situ, ceritanya seorang bayi MATI dalam gendongan ayahnya. Tahu kenapa? Si bayi terus terusan baui baju ayahnya yang asap rokoknya nempel. Kena kanker paru akut katanya!'
Temannya: 'Wah.'
Sopir: 'Padahal si ayah itu tidak merokok di dekat anak bayinya. Eh, asapnya usil nempel di baju. Lalu si ayah itu frustasi mabuk oplosan. Ikut mati nyusul anaknya.'
Temannya: 'Lalu, si Amang berhenti merokok dan minum?'
Sopir: 'Enteu. Enggak. Saya bakar itu cerpen koran!'
★ Diadaptasi dari guyonan khas Rusia
Post a Comment